BMKG Sebut 11 Wilayah NTT Mengalami Hari Tanpa Hujan Ekstrem, Waspada Bencana Hidrometeorologi

BMKG Sebut 11 Wilayah NTT Mengalami Hari Tanpa Hujan Ekstrem, Waspada Bencana Hidrometeorologi
BMKG Sebut 11 wilayah di NTT mengalami kekeringan ekstrem. Foto: Antara

jpnn.com, KUPANG - Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 11 daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kekeringan hidrometeorologi dengan kategori ekstrem panjang.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II BMKG Rahmatulloh Adji mengatakan hal ini sebagai akibat dari kondisi Hari Tanpa Hujan (HTH) lebih dari 60 hari.

"Ke-sebelas daerah tersebut antara lain Kota Kupang dan 10 kabupaten Yakni Kabupaten Kupang, Belu, Rote Ndao, Sabu Raijua, Lembata, Flores Timur, Sikka, Ngada, Manggarai Timur, dan Sumba Timur," beber Adji seperti dikutip dari Antara, Minggu (25/7).

Rahmatulloh menjelaskan kondisi ancaman kekeringan meteorologis ini berdasarkan data HTH per 20 Juli 2021 yang menunjukkan beberapa wilayah di NTT mengalami HTH dengan kategori panjang (20-30 hari) dan ekstrem panjang (lebih dari 60 hari).

Prakiraan peluang curah hujan menunjukkan bahwa umumnya wilayah NTT diperkirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah atau kurang dari 20 mili meter/dasarian dengan peluang 71-100 persen.

BMKG menyebutkan saat ini zona musim (zom) di NTT sudah berada dalam periode musim kemarau berdasarkan hasil pemantauan awal musim lalu.

"Oleh karena itu diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan ini," ungkapnya.

Dia menambahkan, daerah-daerah yang terdampak kekeringan, perlu melakukan langkah antisipasi seperti menjalankan usaha budi daya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air.

Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 11 daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kekeringan hidrometeorologis dengan kategori ekstrem panjang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News