BNPP Minta Camat Ikut Turunkan Angka Stunting di Kawasan Perbatasan Kepri
jpnn.com, BATAM - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menggelar pelatihan penanganan stunting di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), pada 7-9 Juni 2022.
Sekretaris BNPP Restuardy Daud menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan untuk memperkuat peran dan kapasitas camat di kawasan perbatasan.
Mereka seharusnya turut berkontribusi dalam mengintervensi penanganan stunting, khususnya pada lokasi prioritas (lokpri) di Kepri.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk pengembangan kapasitas bagi aparatur kecamatan dan stakeholder terkait di tingkat provinsi/kabupaten/kota," ujarnya, Rabu (15/6).
Restuardy yang merupakan pelaksana harian (Plh) Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan menuturkan, ada pedoman terkait rembuk stunting di tingkat kabupaten/kota.
Hal itu perlu dimanfaatkan secara optimal dengan pelibatan para camat. Selain itu, data yang valid/akurat harus tersedia sehingga intervensi spesifik maupun sensitif tepat sasaran.
BNPP mengundang berbagai narasumber untuk membekali para peserta. Di antaranya, cara pendataan di lapangan dan menyusun rencana sesuai aksi konvergensi, sosialisasi beberapa norma atau kebijakan terkait, serta berbagai simulasi penanganan di lapangan.
Yang ikut dalam kegiatan ini adalah camat dan aparatur kecamatan dari Lokpri Kota Batam, Bintan, Karimun, Anambas, dan Natuna.
BNPP mendorong camat ikut berpartisipasi menurunkan angka stuntung di kawasan perbatasan Kepri
- Pj Gubernur Sumsel Beri Edukasi Tentang Stunting kepada Masyarakat
- Ketua MPR Publikasikan Hasil Riset Ilmiah 4 Pilar Kebangsaan, Ungkap Masalah di Kepri
- Bicara Stunting, Pj Gubernur Agus Fatoni Sebut Peran Dokter Kandungan Sangat Penting
- Terima Audiensi Kepala BKKBN Sumsel, Tyas Fatoni Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting
- Gubernur Ansar Minta ASN Masuk Kerja Sesuai Jadwal Seusai Libur Lebaran
- 8 Tersangka Kerusuhan Rempang Dibebaskan, Ini Alasan Polisi