BNPT Jengkel, Teror KKB Meningkat, Harus Segera Diselesaikan

Wakil Ketua Umum Gelora Fahri Hamzah menyatakan ada persoalan jarak naratif antara Jakarta dan Papua yang harus diselesaikan. Sehingga jangan pernah meninggalkan persoalan ganggung keamanan teraebut.
"Sebagaimana dikatakan oleh pihak BNPT bahwa para teroris KKB itu berbasiskan ideologi nasionalisme sepihak, hal ini yang harus dituntaskan," ujar Fahri.
Pemerhati isu-isu strategis dan global, Imron Cotan menyatakan tak salah apabila gerakan KKB Papua dikategorikan sebagai kelompok terorisme, mengacu pada undang-undang tentang terorisme pada tingkat nasional, regional (ASEAN), dan global.
"Intinya, ketika gerakan itu membuat rasa takut meluas, dan menyasar obyek-obyek vital yang tak ada kaitannya dengan konflik, maka itu bisa dikategorikan sebagai tindakan terorisme," ujar Imron.
Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto mengatakan kekerasan KKB telah memenuhi unsur tindak pidana terorisme karena memiliki motif politik, ideologi, dan gangguan keamanan, yang juga menciptakan rasa ketakutan luas di tengah masyarakat.
"Kondisi dilematis tersebut harus segera dicarikan solusinya. Kami berharap tak hanya Pilot Susi Air dapat bebas dalam kondisi selamat tak kurang satu apapun, namun juga kekerasan tiada henti yang dilakukan KKB harus dihentikan," pungkas Hery.(mcr10/jpnn)
KKB dinilai menebarkan teror di Papua dan menimbulkan korban jiwa yang banyak, hal itu membuat geram berbagai pihak, termasuk BNPT
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Eks Sesmilpres Sebut KKB Sudah Menyerang Wibawa Negara
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- BNPT Sebut FKPT Jadi Garda Depan Pencegahan Terorisme di Daerah
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya