Bocah Pecandu Lem Dikirim ke Pesantren

Bocah Pecandu Lem Dikirim ke Pesantren
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menasihati anak pecandu lem di rumah dinasnya. Foto: pasundan ekspress

jpnn.com - Status Facebook Wawan Hermansyah, Minggu (17/7) malam lalu sempat ramai dibagikan oleh Netizen Purwakarta, tepatnya usai memposting salah satu anak dibawah umur yang menjadi pecandu lem. Inilah ceritanya.

Mungkin sebelumnya tak terbayangkan sang pemilik akun facebook Wawan Hermansyah bahwa statusnya akan menjadi perhatian banyak orang, termasuk di antaranya Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Status tersebut menceritakan tentang keberadaan seorang anak yang sering termenung sambil bersandar di trotoar kawasan Jalan Suriawinata Kebon Jahe, Purwakarta. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang dikenal aktif dalam media sosial mendapati status facebook tersebut dan langsung melakukan pengecekan.

Setelah dilakukan pengecekan oleh staf khusus bupati, anak tersebut diketahui berinisial AS, bocah asal Mekargalih RT 03 RW 02 Kecamatan Jatiluhur Purwakarta. Saat itu juga bocah berusia 14 tahun itu dipanggil langsung ke rumah dinas Bupati Purwakarta di Jalan Gandanegara No 25. Tak hanya AS, kedua orang tuanya serta Kepala Desa Mekargalih turut dipanggil.

Sesampainya di rumah dinas, Yanah (50), ibunda AS menceritakan kondisi anaknya. Dari penuturan sang bunda, diketahui bahwa AS tidak mau ikut ibunya setelah kedua orang tuanya bercerai.
“Gimana atuh pak, diurus pun susah sekali. Tidak mau ikut saya. Malah sering saya dengar dia sering mengemis juga. Minta tolong Pak Dedi (Dedi Mulyadi) saja untuk mendidik anak saya ini,” jelas Yanah.

Yanah pun sempat menceritakan bahwa anaknya sering kabur dari sekolah dan bergaul dengan teman yang usianya jauh diatasnya, sehingga terbawa pergaulan kelompok anak-anak yang sering mabok lem.
“Susah sekali pak, saya masukan dia ke sekolah tapi malah kabur, kemudian bergaul dengan anak-anak yang bukan sebayanya. Lebih parah lagi anak saya ini suka mabok lem karena pergaulan itu. Saya hanya bisa memarahinya,” kata Yanah mencurahkan pengalaman hidupnya mendidik AS.

Menanggapi keluhan warganya ini, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi langsung mengambil tindakan tegas. Dia mengirim AS ke Pesantren Cireok Campaka untuk menjalani rehabilitasi fisik dan mental disana. “Kalau seperti ini, AS saya kirim ke Cireok ya, disana berobat sambil ngaji di Pesantren. Tidak boleh coba-coba kabur. Kalau kabur saya masukan AS ke Lembaga Pemasyarakatan anak-anak,” tegas Dedi kepada AS.

Dedi pun meminta masyarakat agar turut berperan aktif dalam menyelesaikan masalah anak-anak broken home. Sehingga pemerintah tidak sendirian dalam mencarikan solusi atas salah satu persoalan pelik yang kerap kali terjadi di masyarakat ini. “Ini anak broken home, masyarakat harus aktif bersikap sebagaimana orang tua mereka. Jadi pemerintah tidak bisa sendirian,” pungkas Dedi sambil mengantar AS memasuki mobil untuk dikirim ke Pesantren Cireok. (*/din/dil/jpnn)

Status Facebook Wawan Hermansyah, Minggu (17/7) malam lalu sempat ramai dibagikan oleh Netizen Purwakarta, tepatnya usai memposting salah satu anak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News