Boediono 'Imam Besar' Neo Liberal

Boediono 'Imam Besar' Neo Liberal
Boediono 'Imam Besar' Neo Liberal
JAKARTA - Boediono yang menjadi cawapres SBY benar-benar menjadi sasaran tembak empuk. Tak henti-hentinya, isu neo-liberal (Neolib) terus disuarakan oleh kubu pesaing pasangan SBY-Boediono.

Bahkan menurut Ketua DPP Partai Hanura Fuad Bawazier, isu neo liberal yang ditujukan ke Boediono bukan sekedar omongan belaka. "Jadi Neolib itu bukan isu, tapi sebuah mashab atau aliran ekonomi yang memang ada. Salah satu dari Ayatollah (Imam Besar) Neolib itu pada Juli 2009 ikut bertarung mendampingi capres incumbent," kata Fuad sebagai wakil tim sukses JK-Wiranto dalam diskusi bertema 'Mengungkap Strategi Tim Sukses Capres', di DPD, Senayan Jakarta, Rabu (27/5).

Bersama Fuad, tampil pula dalam diskusi itu Ruhut Sitompul dari tim sukses SBY-Boediono, Permadi dari tim sukses Megawati-Prabowo, serta pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit.Dijelaskan Fuad, ciri-ciri dari penyelenggaraan mashab ekonomi neolib tersebut antara lain menjadikan ekonomi makro sebagai landasan dasar kebijakan ekonominya dan hanya membela kepetingan patnernya seperti pengusaha besar.

Kalau pengusahaa kecil yang menghadapi masalah, lanjut mantan Menteri Keuangan era Soeharto itu, penganut neolib biasanya selalu menghindar dan diikuti dengan langkah-langkah menipu. "Pak Harto saja di tipu, apalagi SBY yang baru saja kemarin mendengar isitilah neolib," tegas Fuad Bawazier lagi.

JAKARTA - Boediono yang menjadi cawapres SBY benar-benar menjadi sasaran tembak empuk. Tak henti-hentinya, isu neo-liberal (Neolib) terus disuarakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News