Bom Marriot Menuai Kecaman

Bom Marriot Menuai Kecaman
Bom Marriot Menuai Kecaman
’’(Peristiwa) itu jelas-jelas merupakan peringatan bagi pemerintah dan militer,  tentang apa yang bisa terjadi di masa depan bila mereka menyerukan perlawanan terhadap militan di area barat laut,’’ kata Talat Masood, seorang pensiunan jenderal angkatan darat yang menjadi analis keamanan kepada AFP. ’’Pesan mereka adalah bila kalian bersekutu dengan Amerika, kalian berurusan dengan kami.’’

Lebih lanjut, Masood mengatakan bahwa negerinya memerlukan sosok seorang pemimpin yang lebih paham apa yang sejatinya dibutuhkan Pakistan. Bagi pria yang pernah 39 tahun menjadi petinggi Departemen Pertahanan Pakistan itu, pemimpin baru yang dimiliki Pakitan kurang memahami dan memperhatikan situasi yang sebenarnya terjadi. Dan meskipun telah menggulingkan pemerintahan Presiden Pervez Musharraf pada Agustus, nyatanya mereka juga tetap mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan jenderal yang mendapat kekuasaan setelah mengudeta Nawaz Sharif pada 1999. Yakni, dengan terlalu percaya pada kekuatan militer.

’’Seharusnya, pemerintah mengatasinya krisis yang terjadi dengan strategi mengombinasikan antara aspek politik, militer, dan pembangunan. Bila tidak, situasi dapat semakin memburuk,’’ lanjut dia. ’’Lagi pula, sulit dipercaya hanya karena Zardari bicara kepada Parlemen, mereka tanggapi dengan mengirimkan truk berisi 600 kg peledak melewati area dengan pengamanan ketat.’’

Senada dengan itu, analis lain menuturkan ledakan itu memang peringatan bagi pemerintah. Tapi, memperingatkan pemerintah atas kedekatannya dengan Amerika Serikat (AS). Meski belum ada klaim pertanggung jawaban atas ledakan itu, tapi beberapa pihak yakin itu ulah Al Qaidah dan Taliban.

ISLAMABAD – Ledakan dahsyat yang terjadi Sabtu (20/9) malam di Marriott Hotel, Islamabad mengundang kecaman negarawan dari beberapa negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News