Bom Tandan Syria Tewaskan 10 Bocah
Oposisi Rebut Pangkalan Udara dan Akses ke Aleppo
Selasa, 27 November 2012 – 05:05 WIB
Kendati PBB sudah melarang pemakaian bom tandan, beberapa negara masih saja nekat menggunakannya. Selain menimbulkan kerusakan yang parah, bom tandan biasanya menelan lebih banyak korban jiwa. Sebab, sisa bom yang tidak meledak bisa tertanam di tanah dan meledak sewaktu-waktu bila terpicu.
"Anak-anak yang menjadi korban masih sangat belia. Usia mereka belum sampai 15 tahun," kata Abu Kassem, aktivis oposisi yang juga penduduk Deir al-Asafir, kepada Reuters.
Menurut dia, pasukan pemerintah menjatuhkan dua bom tandan Minggu lalu. Kemarin para aktivis oposisi menemukan sedikitnya 70 serpihan bom tandan di taman bermain Deir al-Asafir.
Koresponden BBC di Lebanon Jim Muir mengatakan bahwa belakangan ini penggunaan bom tandan oleh militer Presiden Assad kian meningkat. Sebelumnya, serpihan bom tandan juga ditemukan di Kota Maarat al-Numan, Distrik Maarat al-Numan, Provinsi Idlib. Namun, Damaskus selalu membantahnya. Mereka bahkan mengaku tidak memiliki senjata berupa bom tandan.
DAMASKUS - Meski sudah berlangsung selama 20 bulan, krisis Syria tidak menunjukkan tanda-tanda segera berakhir. Korban jiwa pun terus berjatuhan.
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara