Bombardir Gaza, Militer Israel Gunakan Senjata Berteknologi AI

Versi yang diproduksi untuk Israel dikenal sebagai F-35I “Adir,” dan sebanyak 75 unit direncanakan akan diperoleh mulai tahun 2027.
Sementara itu, AU Israel menggunakan pesawat tak berpemandu guna menjatuhkan bom yang dikenal sebagai bom jatuh bebas, yang dipandu Joint Direct Attack Munitions (JDAM).
Ini adalah serangan pertama yang menguji sistem tersebut secara global.
Dalam serangan terbaru di Gaza, Israel menjatuhkan ratusan bom "Bunker Buster" GBU-31 seberat 2.000 pon, jumlah tertinggi sejak Perang Vietnam.
Pada September 2023, AU Israel menerima "drone Nitzotz (Spark)" yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan anak perusahaannya, Aeronautics.
Pada 30 Oktober, Israel meminta 200 unit sistem amunisi bergerak "Switchblade 600" dari perusahaan Amerika AeroVironment untuk digunakan sebagai “drone bunuh diri.”
Sementara itu, drone Hermes 900, yang dikembangkan bersama perusahaan drone swasta pertama India, Adani Defense and Aerospace, dan perusahaan Israel Elbit Advanced Systems, digunakan untuk pertama kalinya di Gaza.
Salah satu teknologi baru Israel adalah sistem pertahanan rudal “Arrow 3”, yang merupakan komponen dari sistem senjata “Arrow”.
Pasukan Israel menggunakan senjata canggih yang didukung kecerdasan buatan (AI) untuk memaksimalkan akurasi sasaran dalam menggempur Jalur Gaza.
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN