Bonek Bikin Ricuh di Solo

Bonek Bikin Ricuh di Solo
RAMAI - Rombongan bonek saat melintas di Stasiun Lempuyangan, Jumat (22/1). Foto: Ibnu Taufik Jr/Radar Jogja.
SOLO - Suporter Persebaya, Bonek, benar-benar nekat. Meski Komisi Disiplin (Komdis) PSSI telah menjatuhi sanksi larangan mendampingi laga away Persebaya selama dua tahun, ribuan suporter tetap berangkat ke Bandung dengan menumpang KA Ekonomi Pasundan, JUmat (22/1) kemarin. Mereka berniat menyaksikan laga Persebaya melawan Persib di Stadion Jalak Harupat, Bandung, hari ini, Sabtu (23/1).

Aksi suporter semakin nekat dengan berdiri di atap dan memenuhi lokomotif KA Pasundan. Saat kereta berhenti di Stasiun Madiun, petugas gabungan dari Polresta, Polsuska, TNI dan karyawan stasiun, berusaha melarang ulah itu. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil. Malahan, para suporter menyanyikan yel-yel. "Pak Polisi, Pak Polisi, kami jangan dipukuli. Kami bukan sapi," teriak mereka.

Suasana tegang terjadi ketika memasuki Solo. Terjadi insiden pelemparan batu antara rombongan suporter dan warga di sepanjang jalur kereta api di Kota Solo. Akibat peristiwa itu, satu wartawan (Hasan Sakri Ghozali, 25), satu anggota Brimob (Briptu Marsito), dua warga Solo (Kusyanto, 33, dan Hanif Supriyanto, 25) luka-luka.

Hasan mengalami luka bocor pada bagian kepala setelah dikeroyok dan dipukul dengan batu oleh suporter, sedangkan Hanif dan Agung terluka pada bagian dahi dan pelipis mata akibat terkena lemparan batu. Sementara Briptu Marsito, yang saat kejadian berada di dalam gerbong untuk mengawal para suporter, juga mengalami luka parah pada bagian mata.

SOLO - Suporter Persebaya, Bonek, benar-benar nekat. Meski Komisi Disiplin (Komdis) PSSI telah menjatuhi sanksi larangan mendampingi laga away Persebaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News