Booming Akik Berakhir, Begini Nasib Penambang Kalimaya di Lebak

Booming Akik Berakhir, Begini Nasib Penambang Kalimaya di Lebak
Perajin batu kalimaya di Kecamatan Maja. Foto: Radar Banten

Opik, perajin batu kalimaya di Pasirkacapi, Kecamatan Maja membenarkan, para penambang batu kalimaya sudah jauh berkurang dibandingkan pada 2014 dan 2015. 

Waktu itu, masyarakat di Curugbitung dan Maja banyak yang menambang, karena harga batu kalimaya cukup tinggi dan banyak dicari masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia. 

Namun, sekarang masyarakat sudah mulai meninggalkannya. “Di Pasirkacapi saja, lebih dari 50 orang yang sudah beralih profesi jadi buruh tani. Tapi, masih ada satu dua orang yang tetap bertahan, karena enggak bisa kerja lain,” terangnya.

Kata Opik, waktu batu kalimaya ramai, mampu menjual kalimaya sebanyak 10 hingga 20 buah dengan harga Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta. Namun, tiga bulan belakangan ini selain sulit untuk mendapatkan bahan batu kalimaya, harga jual dari para penambang pun cukup tinggi. 

“Apalagi saat ini peminat atau calon pembeli yang datang berkurang dibandingkan dengan beberapa bulan lalu,” katanya. (Ali/Radar Banten/dil/jpnn)


MAJA – Bisnis batu akik yang sempat booming beberapa waktu lalu kini kini sudah mulai lesu. Akibatnya, banyak penambang batu memilih banting


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News