Bos Madu, Setiap Tahun Berangkatkan 10 Karyawan ke Tanah Suci

Bos Madu, Setiap Tahun Berangkatkan 10 Karyawan ke Tanah Suci
Wawan Darmawan meninjau area budi daya Madu Pramuka di Kompleks Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur. Foto: Dokumentasi Wawan Darmawan

Dari pengalamannya ikut kongres perlebahan ASEAN (Asian Association Apicultaral/AAA) dan dunia (Apimondia), dia melihat kekurangan Indonesia lebih pada dukungan pemerintah.

’’Di negara lain, dukungan pemerintahnya luar biasa sehingga madu bisa sampai diekspor,’’ terangnya.

Wawan menjelaskan, madu hasil budi daya di Indonesia mempunyai beragam jenis. Mulai madu bunga randu, madu karet, madu rambutan, madu kopi, madu kaliandra, madu sengon, madu kelengkeng, madu bunga mangga, dan banyak lagi lainnya. Madu hutan asli Indonesia juga tidak kalah menjanjikan karena berjenis multiflora.

Dia menegaskan, orang yang terlibat dalam perlebahan umumnya mencintai lingkungan. ’’Sebab, kalau lingkungannya buruk, lebahnya juga akan kabur,’’ ujarnya.

Dengan menekuni dunia perlebahan, kesehatan seseorang juga akan terjaga secara alami. ’’Banyak sukanya kerja di bidang ini. Dukanya, ya paling tersengat lebah. Disengat lebah kalau kata orang-orang itu kan ngeri-ngeri sedap,’’ kelakarnya. (*/c5/ari)


DI tangan Wawan Darmawan, Dirut PT Madu Pramuka, ribuan orang berhasil dididik menjadi petani lebah. Lebah produksi bumi-bumi perkemahan Pramuka


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News