BPH Migas Minta Pertamina Tetap Jual Premium
Sebanyak 294 SPBU tidak menjual BBM jenis premium.
Iskandar menyebut tidak dijualnya BBM premium di SPBU disebabkan preferensi konsumen yang memilih bahan bakar nonsubsidi pertalite dibanding premium.
”Pemakaian pertalite terjadi peningkatan tinggi sekali. Pertamax itu konsumennya naik 32 persen. Ini tinggi sekali,” terangnya.
Iskandar mengakui, pengusaha SPBU sudah mengeluarkan investasi untuk dapat menjual bahan bakar jenis pertalite dan pertamax.
Karena itu, wajar saja pengusaha ingin menyediakan pertalite cs.
”Hanya ada gap (antara pertalite dan premium) Rp 400 (per liter). Jadi masyarakat pindah ke pertalite. Ini, kan, harga premium juga ditahan,” katanya.
Di sisi lain, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan, di antara total sekitar 5.480 SPBU, yang tidak menjual premium mencapai 1.904 SPBU di wilayah Jamali dan di luar Jamali.
Sedangkan di Jamali yang menjual premium 3.306 SPBU. Sedangkan yang tidak menjual 800 SPBU.
Sebanyak 17 persen di antara total 6.280 SPBU sudah tidak menyediakan premium.
- Kembangkan Ekonomi Wilayah Transmigrasi, Pertamina Dapat Apresiasi dari Kemendes PDTT
- Pertamina Patra Niaga Menjamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024
- Pertamina Sebut Pertamax Green 95 Bukan untuk Menggantikan Pertalite
- Rumah BUMN Pekanbaru Raih Penghargaan Internasional dari Global Business Magazine
- Tambah 2 Kapal Tanker Gas Raksasa, PIS Jadi 'Top Tier' Pengangkut LPG Asia Tenggara
- Pertamina Teken Kerja Sama Pengamanan Objek Vital Nasional dengan Baharkam Polri