BPJS Kesehatan Optimistis Kualitas Layanan Pasien Kanker Akan Lebih Baik

BPJS Kesehatan Optimistis Kualitas Layanan Pasien Kanker Akan Lebih Baik
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti dalam webinar bertajuk Indonesia Day: Developing Molecular Diagnostics in Indonesia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di London, Minggu (03/10). Foto: dok BPJS Kesehatan

Untuk melayani pasien program JKN-KIS yang mengidap kanker, BPJS Kesehatan menggandeng 714 rumah sakit dengan sarana kemoterapi, 507 rumah sakit onkologi board, dan 35 rumah sakit sarana radio terapi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Di samping itu, upaya promotif dan preventif di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pun digalakkan untuk menekan angka pertumbuhan penderita kanker.

“Kami mendorong FKTP agar lebih giat mengajak masyarakat untuk memeriksakan kesehatan dan mengedukasi tentang cara mendeteksi penyakit kanker payudara dan serviks," ungkap dia.

Dia juga menjamin layanan papsmear atau IVA sebagai upaya deteksi dini kanker serviks bisa diperoleh di FKTP sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Di samping itu, kata dia, menyediakan layanan konsultasi online yang bisa dimanfaatkan peserta JKN-KIS melalui aplikasi Mobile JKN.

Ghufron mengatakan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi BPJS Kesehatan maupun pemangku kepentingan lainnya dalam menyediakan layanan kesehatan bagi penyandang kanker, seperti distribusi fasilitas kesehatan dan ketersediaan tenaga medis yang belum merata.

Khusus di bidang diagnostik molekuler, saat ini fasilitas diagnostik molekuler yang tersertifikasi oleh organisasi profesi dan lembaga internasional pun masih belum banyak ditemui.

Namun, kata dia, jika komitmen yang terus dilakukan pemerintah beserra pemangku kepentingan maka akan bisa meningkatkan pelayanan.

BPJS Kesehatan optimistis kualitas pelayanan untuk pasien penyandang kanker bisa semakin baik ke depannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News