BPJS Ketenagakerjaan Luncurkan KKBC Masuk Desa Demi Gaet Pekerja Informal di Pedesaan

Dia menyebutkan berdasarkan data menunjukkan 65 persen pekerja informal atau pekerja bukan penerima upah terdapat di desa.
"Sehingga perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan juga sebaiknya dimulai dari desa,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan juga menyuguhkan sebuah aksi teatrikal yang menceritakan berbagai risiko yang setiap harinya mengancam para pekerja.
Mulai dari risiko kecelakaan kerja, kematian dan kesulitan finansial saat memasuki hari tuanya.
Adanya perlindungan BPJS Ketenagakerjaan tentu menjadi sebuah solusi agar para pekerja bisa kerja keras bebas cemas.
"Lewat aksi teatrikal tadi kita bisa melihat risiko yang mungkin dialami pekerja di desa. Contohnya petani yang bisa saja digigit ular, terpeleset, terkena benda tajam hingga mengalami risiko finansial saat mereka sudah tidak mampu bertani. Tentu beragam risiko tersebut dapat dialihkan ke BPJS Ketenagakerjaan jika mereka menjadi peserta," papar Anggoro.
Agar kampanye ini berjalan lebih optimal, BPJS Ketenagakerjaan tentunya membutuhkan dukungan dari seluruh unsur ekosistem desa, mulai dari perangkat desa, Bhabinkamtibmas dan juga perisai.
Sinergi ini dirasa sangat penting untuk mempercepat edukasi kepada masyarakat desa terkait beragam manfaat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS Ketenagakerjaan meluncurkan KKBC Masuk Desa sebagai gebrakan untuk menggaet pekerja informasi yang ada di pedesaan atau kelurahan
- May Day, Legislator Muda Demokrat Harap Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Buruh
- RDP di DPR, Ahmad Luthfi Beberkan Konsep Pembangunan Jateng 5 Tahun ke Depan
- Perihal Koperasi Desa Merah Putih, Tito Sulistio: Langkah Tepat Prabowo Membangun Ekonomi Pedesaan
- Ahmad Luthfi Kumpulkan 7.810 Kades untuk Ikut Sekolah Anti-korupsi Jateng
- Seluruh Pekerja yang Terlibat Dalam MBG Dapat Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi