BPOLBF & Kemenparekraf Jajaki Peluang Investasi di Labuan Bajo Flores

Peluang investasi dari kedua sektor tersebut tidak hanya di Labuan Bajo, tetapi potensial di wilayah-wilayah sekitarnya. Mulai dari Kabupaten Manggarai hingga Kota Maumere.
Plt. Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh menjelaskan berbagai potensi investasi baik di wilayah koordinatif maupun otoritatif yang dapat dijajaki para investor, baik dari sisi destinasi pariwisata maupun sektor ekonomi kreatifnya.
Frans juga menjelaskan terkait potensi investasi di kawasan Parapuar yang merupakan kawasan pariwisata yang dikelola BPOLBF.
"Parapuar menjadi cara kita untuk mengembangkan destinasi alternatif, karena kita ingin mengurai tekanan dan juga mengurangi monosentrik produk," ungkapnya.
Ke depannya diharapkan dapat mengurai perjalanan wisatawan di dalam Kota Labuan Bajo, sekaligus mengurangi tekanan aktivitas di kawasan laut.
Menurut Frans, diversifikasi produk ini menjadi sesuatu yang penting agar dapat menjaga keseimbangan ekosistem antara darat dan laut.
"Parapuar dalam pembangunannya mengedepankan konsep harmoni dengan alam 3ECNC, yaitu Etno, Eco, edu, Culture & Nature Conservation," jelas Frans.
Adapun kawasan Parapuar seluas 129,6 Ha telah memiliki status HPL sehingga clean and clear untuk peluang investasi.(jlo/jpnn)
BPOLBF & Kemenparekraf menjajaki peluang investasi di Labuan Bajo Flores, dengan menggelar Roundtable Investment Meeting.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- International Golo Mori Jazz Bakal Jadi Agenda Tahunan ITDC
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik