BPOM Lakukan Observasi Khasiat Vaksin Covid-19

BPOM Lakukan Observasi Khasiat Vaksin Covid-19
Kepala BPOM Penny Lukito. Foto: tangkapan layar konferensi pers/ANTARA/Prisca Triferna

Sudah ada beberapa obat yang mendapat izin dari Badan POM. Yaitu favipiravir obat untuk kondisi pasien Covid-19 ringan sampai sedang dan remdesivir obat untuk pasien dengan kondisi yang berat.

Selain itu, Badan POM bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), PT Bio Farma dan Kementerian Kesehatan telah melakukan inspeksi langsung ke China, salah satu negara asal vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia. Gunanya, untuk memastikan kehalalan vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat.

"Alhamdulillah, kalau pada aspek mutu itu sudah memenuhi aspek cara produksi obat yang baik, ya. Tidak ada efek samping yang kritikal. Dari aspek keamanan sudah baik, sekarang aspek efektivitas, dan khasiat yang kami tunggu," ujarnya.

Dalam uji klinis, katanya, para ilmuwan mengambil sampel darah para relawan dan dianalisa di laboratorium.

Untuk melihat seberapa besar vaksin itu memberikan peningkatan antibodi pada manusia. Karena ada standar yang harus dicapai agar vaksin itu efektif. Dan juga kemampuan vaksin untuk menetralisir virus yang menyerang tubuh manusia.

Penny memastikan bahwa pemerintah hanya akan memberikan vaksin yang bermutu, berkhasiat dan aman.

Untuk itu memang dibutuhkan waktu agar pemerintah mendapatkan data yang cukup dan BPOM baru akan mengeluarkan Emergency Use Authorization.

"Kami juga tentunya akan menganalisa dengan para ahli dan dokter-dokter ahlinya," tutur Penny.

Penny memastikan bahwa pemerintah hanya akan memberikan vaksin Covid-19 yang bermutu, berkhasiat dan aman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News