BPOM Sumut Tarik 4 Ribu Kaleng Sarden Bercacing

BPOM Sumut Tarik 4 Ribu Kaleng Sarden Bercacing
Petugas BPOM meneliti sampel produk sarden bercacing. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, MEDAN - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sumatera Utara (Sumut) lansung turun ke lapangan menarik sebanyak 4 ribu kaleng sarden bercacing dari sejumlah distributor dan pusat perbelanjaan di Sumut.

Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan Balai BPOM Medan, Ramses Doloksaribu mengatakan, penarikan yang dilakukan karena produk sarden terbukti mengandung parasit cacing. Penarikan dilakukan sejak Selasa, 27 Maret 2018 kemarin.

“Kita langsung melakukan pemeriksaan dan penarikan terhadap produk ikan kalengan ini. begitu mendapatkan informasi bahwa produk ikan kalengan mengandung parasit cacing ini di Riau. Sejauh ini, sudah 4 ribu kaleng yang kita tarik,” ujar Ramses baru-baru ini.

Dia mengaku, dari sejumlah merek ikan kalengan yang terindikasi mengandung parasit cacing, baru ikan kalengan bermerek Hoki yang ditemukan di pasaran di Medan. Sementara untuk merek lainnya seperti Farmerjack dan I-O belum ditemukan.

“Produk Hoki ini sudah beredar di Sumut sejak Januari 2018 lalu,” ucapnya.

Menurut dia, produk ikan kalengan merek Hoki diproduksi PT Interfood asal Tiongkok. Padahal, sebelum masuk ke Indonesia, produk tersebut sudah melewati berbagai proses, mulai dari koordinasi ke Balai BPOM Jakarta hingga pengawasan sebelum diedarkan dengan mengaudit sarana produksinya.

Kemudian, produk itu sebelum mendapat nomor izin edar dilakukan penelitian.

“Setelah dilakukan penelitian, ternyata cacing yang ada di ikan kalengan itu sudah ada dari ikan itu masih hidup. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya sanitasi dan higienisasi saat pengalengan. Jadi, bukan karena ikan kalengan itu sudah disimpan lama,” bebernya.

BPOM Sumut lansung turun ke lapangan menarik sebanyak 4 ribu kaleng sarden bercacing dari sejumlah distributor dan pusat perbelanjaan di Sumut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News