BPOM Temukan Jajanan Anak Tercemar Mikroba
Selasa, 13 Desember 2011 – 09:50 WIB
Pada 2010, makanan yang mengandung bahan berbahaya sebanyak 23,50 persen dan tahun ini turun menjadi 16,46 persen. Makanan mengandung mikroba melebihi batas yang diperkenankan pada tahun lalu sebanyak 18,03 persen dan tahun turun menjadi 15,50 persen.
Pangan yang mengandung bahan tambahan melebihi batas yang diperkenankan sebanyak 13,22 persen dan tahun ini turun menjadi 2,85 persen.
“Pangan jajanan anak sekolah ini menjadi perhatian karena berkaitan langsung dengan asupan gizi anak sebagai generasi penerus bangsa. Hasil survey menunjukkan 48 persen anak jajan 4 kali seminggu,” ungkap Mustofa.
Ia menambahkan hingga 2014 BBPOM secara nasional akan mengambil sampel dari 10 persen sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah di Indonesia. “Khusus di Kalbar diambil sebanyak 200 sekolah dasar pertahun. Target ini bukan menjadi milik BBPOM saja, tetapi juga stakeholder lain. BBPOM diharapkan berperan menjadi leading sector yang menggerakkan sector lainnya,” jelas Mustofa.
PONTIANAK - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pontianak menemukan pangan jajanan anak sekolah di wilayahnya mengandung bahan berbahaya
BERITA TERKAIT
- Dandim Balangan Ultimatum Anak Buah yang Terlibat Permainan Judi Online, Siap-Siap Saja
- Anjing Pelacak Dikerahkan untuk Temukan Narkoba di Kelab Malam Jambi
- Tugas Dua Pj Bupati Kembali Diperpanjang, Nana Sudjana: Perhatikan Inflasi Hingga Pilkada
- Kemenag Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar
- Penjaga Pondok Pesantren di Sukabumi Meninggal Dunia Akibat Longsor
- Kebakaran Melanda Pasar Panorama Bengkulu, 3 Ruko Hangus, Satu Keluarga Dilarikan ke RS