BPOM Wajibkan Label Bahaya, Jangan Ada Pakar yang Bilang BPA Aman

Menurut KKI, peluruhan BPA ke air minum kerap disebabkan oleh kesalahan dalam proses distribusi dan penggunaan galon. Galon polikarbonat yang terpapar sinar matahari langsung atau suhu tinggi berisiko lebih besar mengalami peluruhan BPA.
Selain itu, pencucian dengan deterjen keras di depot isi ulang juga memperparah risiko ini. BPOM sendiri telah menemukan kadar BPA yang melebihi ambang batas di galon guna ulang di beberapa kota besar seperti Jakarta, Medan, dan Bandung.
Untuk memberikan edukasi lebih lanjut, KKI tengah melakukan riset mendalam mengenai bahaya BPA dan dampaknya bagi kesehatan.
"Kami sedang menyusun hasil riset yang akan segera kami publikasikan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat," kata David. (jlo/jpnn)
KKI mengingatkan para pakar agar tidak membuat masyarakat bingung mengenai bahaya BPA.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Ini Makanan Mengandung Boraks Temuan BPOM Rejang Lebong
- BPOM-BPJPH Temukan 9 Pangan Olahan Mengandung Babi, Ade Rezki Dorong Kolaborasi Pengawasan
- Temukan Pangan Olahan Mengandung Babi, BPOM dan BPJPH Diapresiasi
- Komitmen BPOM Soal Pengawasan Produk Kosmetik yang Beredar di Masyarakat
- OSO Pimpin Pemakaman Ketua Dewan Guru KKI Imam Budiarto Buchori
- BPOM Bantah Isu di Medsos soal Produk Ratansha Gunakan Merkuri