BPS Catat Beras Masih Mengalami Inflasi, Harganya Menanjak Terus
jpnn.com, JAKARTA - Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan beras mengalami inflasi sebesar 0,64 persen pada Januari 2024.
Beras bahkan memiliki andil terhadap inflasi utama sebesar 0,03 persen.
“Pada Januari 2024, komoditas beras masih mengalami inflasi 0,64 persen,” kata Amalia di Jakarta, Kamis (1/2).
Kenaikan harga beras terjadi di 28 provinsi, sementara harga beras di 10 provinsi lainnya mengalami penurunan.
Catatan BPS lainnya yaitu seluruh provinsi di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mengalami kenaikan harga beras.
Amalia menjelaskan kenaikan harga beras disebabkan oleh kurangnya pasokan di sejumlah wilayah, terutama akibat faktor cuaca dan rusaknya beberapa akses jalan. Hal itu membuat distribusi untuk beberapa komoditas pangan menjadi terhambat.
“Harga beras yang tinggi karena memang dipengaruhi suplai yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan permintaan yang tinggi,” ujar dia.
Amalia menyebutkan hal itu diperparah oleh keadaan sejumlah negara yang menahan ekspor beras yang berdampak pada kenaikan harga beras di pasar global.
Di sisi lain, panen beras relatif lebih rendah akibat faktor cuaca El Nino yang berkepanjangan.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan beras mengalami inflasi sebesar 0,64 persen pada Januari 2024.
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru
- Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jaga Inflasi di Tengah Instabilitas Global
- Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Jaga Stabilitas Laju Inflasi Usai Libur Lebaran
- Update Stok Beras hingga April 2024, Bulog: 1,27 Juta Ton
- Antisipasi Penguatan USD, BUMN Harus Pasang Kuda-Kuda