BPS Papua Sebut Persentase Penduduk Miskin Meningkat

BPS Papua Sebut Persentase Penduduk Miskin Meningkat
Gedung BPS. Ilustrasi: JPNN

Andriana mengatakan, selain itu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2020 sebesar 4,28 persen, naik jika dibandingkan dengan kondisi Agustus tahun sebelumnya. Menurut Bank Indonesia, di Provinsi Papua, terjadi penurunan daya beli masyarakat, yang disebabkan oleh penurunan aktivitas ekonomi dan realisasi Bantuan Sosial Tunai (BST) baru 65,2 persen.

Penyaluran Dana Desa Tahap ketiga 2020 mengalami keterlambatan, yakni hanya 13,05 persen perdesaan yang telah menerima dana desa.

"Ini mengakibatkan penyaluran BLT-Dana Desa mengalami keterlambatan, juga penyaluran program sembako baru mencapai 59,5 persen, sedangkan provinsi lain di Indonesia sudah mencapai lebih dari 85 persen," kata Andriana.

Tidak hanya itu, lanjut dia, penduduk Papua dengan pengeluaran desil satu dan tiga mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan penduduk dengan tingkat pengeluaran terbawah selama pandemi hanya membeli kebutuhan pokok secara eceran.

"Namun harga yang jauh lebih tinggi, dan kuantitas yang lebih sedikit," kata dia.

Seperti diketahui, awal September 2020, Kota Jayapura menerapkan new normal, akan tetapi dalam waktu dua minggu selanjutnya kasus penduduk positif Covid-19 meningkat pesat.

"Secara tidak langsung, ini berdampak pada ekonomi masyarakat di Kota Jayapura," pungkas Andriana.(antara/jpnn)

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan, persentase penduduk miskin selama enam bulan terakhir mengalami peningkatan sebesar 0,16 persen poin. Pada kurun waktu Maret hingga September 2020 penduduk miskin meningkat dari 26,64 persen menjadi 2


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News