BPS Sebut Harga Pangan Sepanjang Ramadan Lebih Baik Ketimbang Periode Sebelumnya

BPS Sebut Harga Pangan Sepanjang Ramadan Lebih Baik Ketimbang Periode Sebelumnya
Ilustrasi BPS. Foto: JPNN

Pada 2017, Ramadan baru dimulai pada 26 Mei dan pada 2018 dimulai 16 Mei. Inflasi pada dua tahun itu pun terbagi di bulan Mei dan Juni.

Baca: Raffi Ahmad Beri THR ke Orang Tua Mendiang Olga Syahputra

“Sementara pada 2019, puasa dimulai jauh lebih awal sehingga inflasi akan menumpuk di bulan Mei. Kemungkinan besar di bulan Juni inflasi akan lebih rendah,” kata Suharyanto.

Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Rusli Abdullah menyatakan, inflasi Ramadhan 2019 tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja menurutnya, inflasi relatif lebih terjaga. Menurutnya, stabilnya harga beras tidak lepas dari kondisi adanya panen raya padi pada Maret-April 2019. Hal ini membuat stok beras di tanah air relatif aman.

Rusli menilai baik sumbangan inflasi dari bahan pangan karbohidrat maupun dari produk holtikultura cukup mempengaruhi laju inflasi. Dia menyarankan ada tata kelola manajemen pangan mengingat Inflasi pangan di bulan Ramadan dan Idulfitri terus berulang. Rusli mencatat ada beberapa hal yang harus diselesaikan pemerintah ke depan terkait dengan inflasi Ramadan.

Pertama, pemerintah harus mengoptimalkan manajeman logistik pangan baik pangan yang harus impor maupun pangan yang bisa dipenuhi dari dalam negeri, seperti bawang putih. Sementara, untuk pangan yang bisa dipenuhi dari dalam negeri seperti daging ayam, pemerintah harus memastikan distribusinya lancar. (tan/jpnn)


Badan Pusat Statistik (BPS) menilai inflasi pada Mei dalam kondisi terkendali, bahkan jauh lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News