BRI Atur Strategi Hadapi Transaksi Digital yang Diprediksi Capai Rp 50 Kuadriliun

BRI Atur Strategi Hadapi Transaksi Digital yang Diprediksi Capai Rp 50 Kuadriliun
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo menjelaskan perseroan terus memperkuat infrastruktur digital untuk menjamin kenyamanan dan keamanan nasabah. Foto: BRI

Inovasi yang diciptakan dengan orientasi customer centric ini pun menuai respon positif dari nasabah.

Menurutnya, nilai dan volume transaksi digital banking bisa tumbuh 249,5 persen year on year (yoy) pada 2021.

Financial Super App BRImo menjadi salah satu produk digital yang mengalami pertumbuhan pesat. BRImo mencatatkan total pengguna hingga 14,15 juta pengguna per akhir 2021.

Adapun laju transaksi tumbuh 66,24 persen yoy menjadi 1,27 miliar transaksi pada periode yang sama.

Indra membeberkan laju transaksi yang melaju kencang itu berbanding lurus dengan nilai transaksi di BRImo internet banking yang tumbuh 119,26 persen yoy menjadi Rp3,17 triliun.

“Kami akan terus memperkaya fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan nasabah pada layanan BRImo. Financial super app yang kami kembangkan ini dapat menjadi solusi holistic perbankan hanya dalam genggaman tangan saja,” kata Indra.

Ada pula layanan BRI Application Programming Interface (BRIAPI) yang juga membukukan sales volume triple digit pada tahun lalu. Layanan digital tersebut mencatatkan sales volume sebesar Rp 174,5 triliun atau meroket 305,8 persen yoy.

Pertumbuhan ini sejalan dengan strategi BRI untuk agresif menjalin kemitraan untuk implementasi BRIAPI.

Bank Indonesia (BI) memprediksi tahun ini nilai transaksi digital banking bakal mencapai hampir Rp 50 kuadriliun atau tepatnya Rp 49.733 triliun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News