BRI Beli Satelit, DPR Curigai akan Mirip Skandal Century
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Lili Asdjudiredja menduga rencana Bank Rakyat Indonesia (BRI) membeli satelit, berpotensi menjadi skandal keuangan dan perbankan. BRI menurut Lili, tidak kompeten mengelola bisnis satelit.
Selain itu, kenapa aksi korporasi ini menjelang akhir pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, yang rawan dicurigai secara politik.
"Patut dicurigai ada sesuatu di balik aksi BRI membeli satelit. Jumlah uang yang besar, sekitar 250 juta dolar AS, bisa menjadi skandal keuangan sebagaimana terjadi dalam kasus dana talangan Bank Century," kata Lili Asdjudiredja, Minggu (27/4), di Jakarta, menanggapi rencana BRI membeli satelit ini.
Karena itu, Lili minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi BRI dan semua pihak terkait transaksi tersebut. Sangat mungkin, kata Lili, terdapat unsur korupsi yang bisa merugikan keuangan negara. Apalagi, BRI adalah bank pemerintah.
Politisi senior Golkar itu akan menginisiasi pemanggilan para pihak terkait dan BRI. "DPR mulai sidang 2 Mei. Saya akan agendakan rapat soal BRI ini," jelas Lili.
Dia tegaskan, kecurigaan DPR makin besar karena nilai pembelian satelit yang besar dan ditempuh menjelang akhir kekuasaan pemerintahan. Bukan tidak mungkin ini terkait dengan pemilihan presiden.
"Nah, sebab itu kita akan panggil BRI, kita akan ingatkan bahwa ini bukan bidang BRI dan akan berbahaya di kemudian hari," katanya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Lili Asdjudiredja menduga rencana Bank Rakyat Indonesia (BRI) membeli satelit, berpotensi menjadi skandal keuangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ini Bukan Kursi Pijat Listrik Biasa, Ada Fitur AI untuk Relaksasi Total
- Penjelasan Kemenperin Terkait Pertek Bahan Peledak
- Sederet Komitmen PNM Peduli Bangun Negeri di Usia 25 Tahun
- Sesuai Peratuaran Menteri ESDM, Badan Usaha Ketenagalistrikan Wajib Terapkan SMK2
- Para Calon Ketum IKA ITS Berkumpul Bersama Gelar Diskusi Sikapi Situasi Nasional
- Bertemu Wapres Ma'ruf Amin, GAPENSI Siap Bersinergi dengan Presiden Terpilih