BRI jadi Target Perampokan Jaringan Teroris

BRI jadi Target Perampokan Jaringan Teroris
Kontrakan salah seorang terduga teroris yang berada di Waykandis, Tanjungsenang, Bandarlampung. Foto: Wahyu Syaifullah/ Radar Lampung /JPNN
   

Jadi, sambung Asrian, pada prinsipnya perampokan yang terjadi di BRI itu adalah faktor kebetulan dan kelonggaran, bukan karena perampok menargetkan bank pelat merah tersebut. ’’Karena itu, kuncinya ada di tingkat pengamanan dari aparat kepolisian,” tegasnya.

Dia melanjutkan, Bank Indonesia (BI) sudah menerapkan fungsinya dalam melakukan pengawasan. Di mana ketika bank itu akan masuk suatu daerah, tentu perlu izin dari BI. Sehingga ketika sudah dibangun, BI meninjau lokasi untuk mengetahui tingkat keamanan gedung hingga pelayanannya.

’’BI sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Tetapi, persoalan perampokan lagi-lagi terjadi karena tingkat keamanan dari aparat kepolisian yang masih kurang,” tandasnya.

Senada diungkapkan Humas BI Lampung Nunu Herwanto. Menurutnya, kasus perampokan yang terjadi di BRI Lampung itu murni karena kurangnya keamanan. Sebab, jangkauan BRI itu sangat luas hingga pelosok desa atau unit BRI. ’’Ini kebetulan saja, bukan karena perampok mau mengincar BRI,” tegas dia.

BANDARLAMPUNG – Pengamat dari Universitas Lampung (Unila) Asrian Hendy Cahya mengatakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) menjadi target perampokan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News