BTN Pastikan Bakal Mengganti Dana Nasabah Jika Tidak Terlibat Penipuan

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) siap mengganti dana jika nasabah terbukti tidak terlibat fraud.
Pernyataan ini merespons video viral di media massa yang dilakukan oleh salah seorang nasabah BTN.
Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul mengatakan, nasabah dalam video tersebut baru melengkapi sebagian bukti pendukung klaim saldo rekeningnya pada awal Maret 2023.
Klaim saldo yang diajukan nasabah ternyata tidak sesuai dengan pencatatan yang ada pada bank.
Menurut Chaerul, ada kejanggalan dalam laporan pengaduan nasabah, di mana saldo rekening yang diklaim berubah-ubah. Atas hal ini, pihak BTN telah melaporkan permasalahan tersebut kepada aparat penegak hukum.
"Saat ini BTN telah melaporkan kepada aparat penegak hukum tentang permasalahan ini guna tindak lanjut mendapatkan fakta yang sesungguhnya," ujar Chaerul.
Chaerul menegaskan, jika dalam proses hukum bisa dibuktikan bahwa nasabah tidak terlibat fraud atau tidak terdapat kelalaian nasabah, dan bank terbukti lalai atau terdapat penyalahgunaan dana nasabah oleh pegawai, maka bank akan bertanggung jawab mengganti dana nasabah.
Di samping itu, BTN juga mengimbau kepada para nasabah untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi baik berupa identitas, buku tabungan, PIN maupun data pribadi lainnya. Hal ini wajib dilakukan untuk mencegah-hal yang bisa merugikan nasabah.(chi/jpnn)
Saat ini BTN telah melaporkan kepada aparat penegak hukum tentang permasalahan ini guna tindak lanjut mendapatkan fakta yang sesungguhnya.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Dibantu Polda Metro Jaya, BTN Berhasil Membongkar Kejahatan Perbankan
- BTN Siap Gelar Akad Massal 10 Ribu Unit KPR Dalam Satu Hari
- Beri Pelayanan Terbaik kepada Nasabah, BTN Berkomitmen Selesaikan Sertifikat Bermasalah
- Lewat Cara Ini BTN Ajak Milenial Terjun ke Bisnis Properti
- Gandeng Alibaba Cloud, BTN Optimistis Jadi Inovator Layanan Digital
- Dukung BTN Perbanyak Perumahan, Politikus Demokrat Dorong Perpanjangan Relaksasi Kredit