BTP

Oleh Dahlan Iskan

BTP
Dahlan Iskan.

Waktu itu Aburizal ketua umum Golkar. Ingin menjadi presiden. Nama panggilan Ical dianggap kurang baik. Secara komunikasi politik.

Dalam bahasa Jawa-halus ‘ical’ berarti ‘hilang’. Atau ‘lenyap’.

Konsultan Ical tentu ingin ini: agar orang Jawa memilih jagonya itu. Bukan justru mengejek Aburizal sebagai ‘orang yang bakal hilang’.

Lalu komunikasi politik apa yang diharap dari Ahok menjadi BTP?

Saya tidak tahu. Belum pernah ada penjelasannya. Belum pernah dengar rumornya. Saya kurang bergaul belakangan ini.

Kalau memang harapannya jelas, saya akan melupakan menulis ‘Ahok’. Saya akan selalu menulisnya ‘BTP’. Karena BTP-lah yang lebih disukai Ahok 2019.

Siapa tahu harapannya terkabul.(***)

*) Basuki Tjahaya Purnama (BTP) adalah mantan anggota DPR, bupati, Gubernur Jakarta Raya yang fenomenal. Baik karena Tionghoanya maupun kiprahnya. Dituduh menghina  Islam, kalah dalam pemilihan gubernur berikutnya, masuk penjara di Rutan Brimob dua tahun, menceraikan Vero dengan tiga anak, akan mengawini Puput, wanita Jawa 21 tahun yang polwan yang dulu ajudan Vero).


Hati saya terombang-ambing. Kadang pro-Ahok. Kadang pro-Vero. Kadang bela Ahok. Kadang bela ulama. Kadang senang Ahok. Kadang jengkel Ahok.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News