Bu Dokter Bilang, Ini Ular Pemberian Korban Gigitan

Bu Dokter Bilang, Ini Ular Pemberian Korban Gigitan
Dokter Tri Maharani menunjukkan ular yang diawetkan dalam botol. Ular-ular itulah yang menggigit pasiennya. FOTO: RAMONA TIARA VALENTIN/JAWA POS RADAR KEDIRI

Tak heran, dalam setahun Maha bisa menangani lebih dari 700 pasien. Baik yang berkonsultasi langsung di rumah sakit tempat dia bekerja maupun di rumah sakit wilayah lain. ”Atau, ada juga yang konsul lewat online melalui blog yang saya bikin,” katanya.

Kisah pertautan kepala Instalasi Gawat Darurat RS Daha Husada, Kediri, Jawa Timur, itu dengan kepakaran yang langka tersebut dimulai pada 2012. Saat itu Maha mengikuti short course di Malaysia yang membahas bisa ular.

”Waktu itu ada teman saya bilang, angka gigitan ular di Indonesia cukup besar,” tutur lulusan sarjana kedokteran Universitas Brawijaya itu saat dijumpai Jawa Pos Radar Kediri di kediamannya di Jalan Dr Wahidin, Kediri.

Dari sana, muncul keprihatinan dan semangat dalam diri Maha. Dia pun mulai berusaha memahami ular, bisa, hingga gigitannya.

Perempuan yang mendapatkan penghargaan sebagai Wanita Inspirasi Indonesia 2016 itu pun lantas membulatkan tekad berkeliling Indonesia. Dengan menggunakan uang pribadi. Untuk memberikan edukasi ke tenaga medis maupun masyarakat awam.

Dia pernah pergi ke Papua untuk mengedukasi warga yang tinggal di hutan, khususnya mengenai bisa ular. Dia juga menyampaikan cara penanganan yang benar dan tepat untuk korban gigitan ular berbisa. ”Bisa ular itu tidak hematogen, melainkan limfogen. Lewat kelenjar getah bening,” bebernya.

Hampir tiap hari pula melalui telepon dia memandu petugas medis di berbagai daerah dalam memberikan pertolongan kepada korban gigitan ular berbisa. Juga, saat berkesempatan menjadi pemateri tentang kegawatdaruratan di mana saja, dia selalu menyelipkan materi tentang bisa ular.

Soal kelangkaan dokter dengan kekhususan di bidang penanganan bisa ular, menurut dia, kondisi itu terjadi karena untuk mendalaminya, seseorang harus berusaha sendiri mencari ilmunya ke luar negeri. Belum ada program pemerintah yang khusus di bidang tersebut.

Tri Maharani merupakan satu-satunya dokter pakar bisa ular di Indonesia, dokter dengan spesialisasi emergency medicine.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News