Bu Lurah Ungkap Meningkatnya Kasus Corona: Warga Tidak Taat Imbauan Pemerintah

Bu Lurah Ungkap Meningkatnya Kasus Corona: Warga Tidak Taat Imbauan Pemerintah
Lurah Kebon Melati Winetrin berkomunikasi dengan warganya yang memiliki hasil rapid test reaktif di Balai Latihan Kesenin Jakarta Pusat, Senin (18/5). Foto: ANTARA/Livia Kristianti

jpnn.com, JAKARTA - Peningkatan kasus Corona (COVID-19) di wilayah Kelurahan Kebon Melati, Jakarta Pusat, terjadi karena padatnya permukiman dan sikap warga yang tidak mematuhi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Hal itu dikatakan Lurah Kebon Melati, Jakarta Pusat, Winetrin.

Hingga Kamis (21/5) pukul 13.30 WIB tercatat 60 kasus Covid-19 terkonfirmasi berada di Kelurahan Kebon Melati.

Dua orang warga Kelurahan Kebon Melati yang sebelumnya termasuk dalam 14 orang dengan hasil "rapid test" reaktif dalam pemeriksaan massal dipastikan positif COVID-19 setelah tiga hari menunggu hasil "swab test".

"Kalau dari 14 kemarin, yang sudah keluar hasil ada tujuh, dua positif dan lima negatif," kata Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Sari Ulfa yang bertugas memantau kondisi para pasien Kebon Melati saat dihubungi.

Menurut Sari, sebanyak 7 orang lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan "swab test" dan tetap menjalani isolasi mandiri. "Tujuh orang belum keluar, masih menunggu hasil," kata Sari.

Saat ini dua warga Kelurahan Kebon Melati yang mendapatkan hasil positif COVID-19 diharuskan menjalani pemeriksaan kesehatan lebih lanjut di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.

"Diperiksa, dikonsultasikan dulu. Bila diterima di (RSD) Wisma Atlet, kita rujuk ke sana," kata Sari.

Peningkatan kasus Corona terjadi karena sikap warga yang tidak mematuhi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News