Bu Mega Jadi Inspirasi Hasto Mengambil Disertasi Pemikiran Geopolitik Bung Karno

Bu Mega Jadi Inspirasi Hasto Mengambil Disertasi Pemikiran Geopolitik Bung Karno
Hasto Kristiyanto di sela-sela Gladi Resik Sidang Doktor di Unhan RI, Sentul, Bogor, Minggu (5/6). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, SENTUL - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan aspek yang melatarinya mengambil diskursus geopolitik dalam sidang gelar doktor di Universitas Pertahanan (Unhan) RI pada Senin (5/6) besok.

Hasto mengatakan sangat tertarik dengan pemikirin geopoliitk Proklamator RI Bung Karno yang disaksikannya ketika bepergian bersama Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri pada 16 Mei 2012 silam.

Politikus asal Yogyakarta itu menyampaikan saat itu tengah mendampingi Megawati berkunjung ke Slovenia pada 16 Mei 2012.

Hasto mengatakan saat Slovenia masih tergabung dalam Yugoslavia, negara tersebut memiliki hubungan dekat dengan Bung Karno dalam merancang Gerakan Non-Blok.

"Latar belakang saya mengikuti program S3 di Unhan ini bermula pada 16 Mei 2012. Saat itu, saya mendampingi Ibu Megawati Soekarnoputri di Slovenia, bekas negara Yugoslavia, untuk memperingati 50 tahun Gerakan Non-Blok," jelas dia di sela-sela Gladi Resik Sidang Doktor di Unhan RI, Sentul, Bogor, Minggu (5/6).

Hasto saat itu berada di hotel bersejerah yang menjadi lokasi pertemuan Bung Karno dengan Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito.

Alumnus UGM itu mendengar cerita Ibu Megawati mengenai benang merah pemikiran geopolitik Bung Karno yang dimulai sejak usia muda 16 tahun, tetapi telah memikirkan bagaimana Indonesia merdeka.

"Dari situlah Soekarno menggagas suatu pemikiran yang sangan genuine, sekaligus mengoreksi mengapa Eropa Barat cenderung melakukan ekspansi, melakukan penjajahan. Dan dari benang merah yang disampaikan Ibu Mega tersebut, saya tertarik atas gagasan geopolitik dan melihat bagaimana kepimpinan Indonesia bagi dunia itu luar biasa," kata Hasto.

Pada 2012, Hasto sedang berada di hotel bersejerah yang menjadi lokasi pertemuan Bung Karno dengan Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News