Bu Risma: Jawa Timur Tak Butuh Pemimpin Keminter dan Mekedel
”Ibu calon nomor satu minta saya datangkan 8 ribu. Dan saya datangkan 12 ribu orang. Tapi beliau tidak datang dan tidak bisa dihubungi," kata Risma.
"Lalu tiba-tiba saya ditanyai pendukung nomor urut satu, ditanya Bu Risma mau nyalon gubernur? Saya jawab, tidak. Mereka bilang, kalau gitu dukung Bu Khofifah saja, Bu Risma. Tidak bisa dipercaya kan," ungkap Risma.
Dia juga menyoroti gaya kepemimpinan calon wakil gubernur nomor urut satu yang dianggap tidak mempunyai komitmen pada warga.
"Trenggalek itu sering longsor, saya kirim petugas untuk bantu. Sekarang ditinggal, padahal belum setengah jalan, ngejar jabatan lain. Satu periode saja, saya belum bisa mengerjakan semuanya, makanya sekarang saya kejar di periode kedua di Surabaya. Semoga sebelum waktu saya habis, bisa selesai dan warga bisa makmur," ungkap dia.
Dengan kejadian ini, Risma mengingatkan warga agar memilih pemimpin berkomitmen. "Jawa Timur butuh pemimpin yang komitmen, di situ pemimpin yang mau belajar, tidak perlu yang keminter (sok pintar). Kalau pemimpin yang mekedel (bergaya saja) susah," ujar Risma. (adk/jpnn)
Bu Risma menceritakan penilaiannya terhadap Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pilkada 2024, Hasto Mengakui PDIP Coba Berkomunikasi dengan Khofifah
- Cak Imin Didorong Maju Pilgub Jatim, Dewan Syuro: Kader Fokus Kawal MK
- Kabar Gembira dari Bu Risma untuk Petugas Pendamping PKH, Semoga jadi PPPK
- Bu Risma Luncurkan Program PENA di Sidoarjo, Ini Tujuannya
- Kemensos Siap Memperluas Kolaborasi dengan Alumni ITS
- Ikatan Alumni ITS Menggelar FGD soal Transisi Energi, Ada Bu Risma