Bu Risma: Kasihan Kalau Orang Miskin Dapat Harga Lebih Mahal

Bu Risma: Kasihan Kalau Orang Miskin Dapat Harga Lebih Mahal
Menteri Sosial Tri Rismahari didampingi Wali Kota Pekalongan A. Afzan Arslan Djunaid berdialog dengan warga untuk mengecek penyaluran bantuan sosial di Desa Panjang Wetan, Pekalongan Utara, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (27/7/2021). (ANTARA/HO-Kemensos)

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Bu Risma mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk mengawal hak-hak penerima bantuan sosial (bansos). 

Hal itu diungkap Bu Risma saat berkunjung ke dua lokasi di Desa Panjang Wetan, Pekalongan Utara, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (27/7). 

Dia menekankan akurasi dan kecepatan penyaluran bantuan, serta memastikan hak-hak penerima bantuan terpenuhi saat berdialog cukup panjang dengan seorang warga penerima bantuan sosial tunai (BST) Rudiyanto (48), guna menggali informasi dan memastikan harga komoditas pangan yang dibeli di e-Warong merupakan harga wajar.

"KPM (Keluarga Penerima Manfaat) juga tidak boleh diberikan barang secara paket, karena, kan, belum tentu sesuai dengan kebutuhan mereka," kata Bu Risma didampingi Wali Kota Pekalongan A. Afzan Arslan Djunaid.

Bu Risma tampak tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya karena mendapati harga barang yang mahal. 

Selain itu, barang diberikan secara paket kepada KPM Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Kartu Sembako. 

"Saya sudah siapkan sistem yang membuat KPM bisa memilih barang sesuai dengan yang dibutuhkan. Nanti biar e-Warong bersaing dengan toko lain, kan, kasihan kalau orang miskin dapat harga lebih mahal," kata Bu Risma.

Mantan wali kota Surabaya yang menjabat dua periode itu meminta semua pihak mengawal penyaluran bansos dengan mematuhi prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi anggaran. 

Mensos Tri Rismaharini alias Bu Risma mendorong pemda mengawal hak-hak penerima bansos. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News