Bubur Jagung

Oleh: Dahlan Iskan

Bubur Jagung
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - INI berita biasa. Tidak usah Anda baca. Pada saat panen raya jagung ini harganya merosot. Tidak ada yang baru. Begitulah dari tahun ke tahun.

Saya menulis ini tidak untuk Anda baca. Hanya agar sesak di dada saya reda. Ini semacam obat psikologis bagi saya sendiri –bukan bagi petani jagung.

Mereka sudah banyak yang membela. Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah sampai punya ide gila. Ia sudah merayu menteri pertanian. Agar diizinkan ekspor kelebihan jagung. Itu untuk menjaga agar harga di tingkat petani jangan jatuh.

Baca Juga:

Memang belum rezeki mereka. Permohonan itu ditolak. Dengan alasan: demi kecukupan jagung nasional di luar musim panen.

Di Dompu, penghasil jagung utama Indonesia saat ini, harganya tinggal Rp 4.000/kg. Dari Rp 5.100 bulan lalu. Bahkan setelah Lebaran kemarin tinggal Rp 3.600/kg.

Sekarang panen jagung baru hebat-hebatnya. Baru panen separonya. Masih ada separo lagi yang tetap harus dipanen.

Harga Rp 4.100 pun sebenarnya belum terlalu jelek. Petani masih bisa mendapat untung. Namun, mereka ngiri dengan yang panen awal. Yang masih mendapat harga Rp 5.100.

Maka doa pembaca Disway akan dikabulkan: ya Tuhan mohon harga Rp 4.100 itu jangan turun lagi. Masih sekitar 2 juta ton yang harus dipanen.

Maka doa pembaca Disway akan dikabulkan: ya Tuhan mohon harga Rp 4.100 itu jangan turun lagi. Masih sekitar 2 juta ton yang harus dipanen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News