Budi Mulya Klaim Hanya Pinjam Rp 1 Miliar dari Robert Tantular

jpnn.com - JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, Budi Mulya mengklaim bahwa ia tidak pernah menerima imbalan Rp 1 miliar dari Robert Tantular.
Hal itu disampaikan Budi melalui tim penasehat hukumnya yang membacakan nota keberatan (eksepsi) dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, (13/3). Uang Rp 1 miliar diklaim sebagai transaksi pinjam meminjam antarkeduanya.
"Tentang penerimaan Rp 1 miliar, sesungguhnya adalah perjanjian pinjam meminjam antara terdakwa dan saksi Robert Tantular," ujar Luhut Pangaribuan, penasehat hukum Budi saat membacakan eksepsi.
Penasehat hukum Budi berpendapat Jaksa KPK tidak dapat menjelaskan hubungan sebab akibat pemberian FPJP dan pernyataan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik yang dilakukan BI.
Jaksa dituding menjadikan perjanjian ini sebagai bagian strafbaar korupsi secara berlanjut yakni sebagai perbuatan melawan hukum atau penyalahgunaan wewenang atas kebijakan BI.
Menurut Luhut, apabila sebagai seorang pejabat seperti Budi dianggap salah melakukan pinjam-meminjam itu seharusnya ia dipidana dengan dakwaan gratifikasi.
Akibatnya, ia menganggap dakwaan jaksa menjadi tidak jelas dalam memidanakan Budi. Jaksa, sambungnya, tidak dapat menjelaskan secara rinci apakah uang Rp 1 miliar itu digolongkan sebagai gratifikasi atau suap.
"Jaksa tidak bisa menjelaskan secara rinci kapan dan di mana tindak pidana itu terjadi. Sehingga dakwaan dianggap tidak cermat dan kabur (obscuurlibel)," tandas Luhut. (flo/jpnn)
JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Megawati Percaya Diri Diterima Jika Melamar Kerja Jadi Koki
- Megawati Akui PDIP Babak Belur, Tetapi Tetap Menang di Pemilu 2024 Berkat Dukungan Rakyat
- Singgung Kader Bermain Dua Kaki, Megawati: Enggak Usah Diomongkan, Saya Tahu
- Kemendikdasmen Raih Gold Play Button YouTube
- Saksi Nurhasan Ungkap Paksaan Telepon Harun Masiku dan Penitipan Tas Misterius
- Wakil Ketua MPR: Peran Aktif Perguruan Tinggi Dibutuhkan dalam Pembangunan Nasional