Budidaya Komoditas Ekspor Talas Beneng Akan Dilakukan Besar-besaran

Budidaya Komoditas Ekspor Talas Beneng Akan Dilakukan Besar-besaran
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi S. Januardi. Foto: Humas Kementan RI.

jpnn.com, PANDEGLANG - Talas Beneng sebagai produk unggulan Kabupaten Pandeglang yang telah menjadi salah satu komoditas ekspor, sedang disiapkan untuk mendorong program strategis Kementerian Pertanian (Kementan). yakni Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor atau Gratieks.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi S. Januardi mengatakan, talas beneng akan dikembangkan secara besar-besaran dalam satu kawasan seluas 100 hektare yang disebut Kampung Talas Beneng.

Pengelolaan semacam ini merupakan implementasi dari konsep korporasi petani dari hulu ke hilir yang dijalankan Kementan, sehingga proses produksinya bisa lebih optimal, dan kesejahteraan petaninya bisa lebih meningkat.

"Dari 100 hektare itu akan dibuat konsep agro-edu-wisata seluas sepuluh hektare, sedangkan 90 hektare lainnya untuk budidaya talas beneng. Konsep agro-edu-wisata talas beneng akan menggandeng pengusaha-pengusaha setempat," ungkap Budi di Pandeglang, Rabu (21/10).

Selain ada spot perbibitan dan budidaya, di kawasan itu juga akan dibangun berbagai sarana pengolahan produk talas beneng dan spot edukasi untuk pembelajaran mengenai budidaya komoditas ekspore tersebut.

"Pengembangan nantinya diarahkan untuk wisata berbasis agro yang akan diintegrasikan antara wisata talas beneng dengan wisata madu," tuturnya.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan, pengembangan talas beneng merupakan langkah yang tepat. Pasalnya, komoditas itu sangat berpeluang untuk mendongkrak pendapatkan dan kesejahteraan petani serta penumbuhan ekonomi masyarakat.

"Kementan mengapresiasi langkah Kabupaten Pandeglang dalam upaya mengembangkan Talas Beneng ini. Apalagi menggunakan pendektan korporasi petani," kata Suwandi.

Talas beneng sebagai komoditas ekspor akan dibudidayakan dengan konsep agro edu wisata di kawasan seluas 100 hektare.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News