Buka Program Pepelingasih 2019, Menpora Minta Pemuda jadi Pionir Pengelolaan Sampah

Buka Program Pepelingasih 2019, Menpora Minta Pemuda jadi Pionir Pengelolaan Sampah
Pembekalan 98 Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih di Camp Hulu Cai, Bogor. Foto: kemenpora.go.id

jpnn.com, BOGOR - Menpora Imam Nahrawi memberikan perhatian khusus atas darurat sampah yang dialami bangsa Indonesia saat ini. Menteri asal Bangkalan Madura ini berharap para peserta program Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih (Pepelingasih) menjadi motivator, inisiator, pionir dan penggerak dari pengelolaan sampah menjadi barang yang produktif.

"Program ini sudah sejak tiga tahun lalu berawal dari keprihatinan untuk menyelamatkan lingkungan dari penumpukan sampah dan ini harus dimulai dari kita semua khususnya pemuda Indonesia secara keseluruhan," kata Menpora usai membuka acara pembekalan kepada 98 Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih dari 34 Provinsi di Camp Hulu Cai, Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/7) malam.

Para pemuda yang menjadi peserta ini telah dipantau. Mereka telah memiliki keterampilan dan karya di bidang pengelolaan sampah. "Para pemuda ini kami dorong agar menjadi motivator, inisiator dan bahkan memanfaatkan sampah diolah menjadi hal produktif bahkan menjadi kehidupannya, program ini adalah bentuk partisipasi Kemenpora untuk mendorong pemuda agar menjadikan sampah menjadi hal yang menjadi nilai jual," kata Imam, didampingi Deputi Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah dan Staf Khusus Kerjasama dan Komunikasi Zainul Munasichin.

Menpora berharap para pemuda peserta nantinya dapat langsung terjun ke tengah masyarakat menjadi pionir dan penggerak sadar lingkungan. "Program ini juga adalah bagian dari kampanye bahayanya sampah plastik yang sudah merusak lingkungan, ini harus dilakukan secara terbuka karena keselamatan lingkungan berarti keselamatan masa depan generasi kita," katanya.

BACA JUGA: Tim Basket Putri Indonesia ASG 2019 Waspadai Kekuatan Thailand dan Filipina

Program ini lanjut Menpora membuka peluang agar dapat dikerjasamakan dengan kementerian/lembaga lainnya. "Ini tidak bisa berjalan sendiri harus bekerjasama dengan K/L lain seperti Kementerian Lingkungan Hidup, Barekraf, perbankan atau pengusaha yang bisa mendukung mereka, ini adalah terobosan besar agar para anak muda tidak bergantung menjadi Pegawai Negeri Sipil tapi memanfaatkan kanan-kirinya menjadi hal yang produktif," tutur Menpora.

"Saya berharap tahun-tahun selanjutnya program ini dapat terukur dan langsung dilaksanakan di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah agar beradaptasi langsung agar tahu baunya langsung cara memilah sampah kering dan plastik seperti apa," lanjutnya.

Pada acara yang mengangkat tema Aksi Pemuda Mewujudkan Indonesia Bebas Sampah pada 2030 ini turut menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten dibidangnya seperti Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Tokoh Betawi Sungai Pesanggrahan Babeh Idin, Founder Lentera Bumi Nusantara Ricky Elson, Tenaga Ahli Bidang Keamanan Lingkungan Abrar Prasodjo serta Ketua Umum World Clean Up Indonesia Agustina, Founder Salam Kita Ranitya Nurlita, Delegasi Ecosoc Kemenpora 2019 Swietenia dan lainnya.

Pepelingasih adalah pengembangan dan kelanjutan dari Program Pemuda Peduli Sungai dalam Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News