Bukan Cuma Soal Sepak Bola, tapi Menyangkut Hidup-Mati

Bukan Cuma Soal Sepak Bola, tapi Menyangkut Hidup-Mati
AFP

Seperti dilansir New York Times dalam investigasi yang dilakukan FBI, ada dugaan upaya penyogokan yang dilakukan IFA kepada FIFA untuk meminta adanya upaya penangguhan sangsi.

Namun, dalam kongres hari kedua kemarin, FIFA memutuskan menolak proposal Palestina. FIFA menangguhkan sanksi atas Israel dan lebih memilih membentuk sebuah komite perdamaian untuk memantau konflik antara dua negara ini.

Sebelumnya, saat diberi kesempatan berbicara di podium, Jibril dengan berani mencak-mencak memaki dan menunjuk batang hidup Sepp Blatter dan perwakilan dari Israel. "Keinginan kami tetap. Yaitu, sanksi untuk Israel," kata Rajoub.

Sepp Blatter menilai hal itu tak bisa dilakukan oleh FIFA. "Betapa menyakitkan bagi siapapun yang mendengar, jika sepak bola di negaranya di-sanksi oleh FIFA,” katanya kepada peserta. 

Sementara itu, presiden Asosiasi Sepak Bola Israel Ofer Eini, mengatakan ia ingin Israel dan Palestina berdamai. Ofer-lah yang mengusulkan dibentuk komite bersama antara Israel, Palestina, dan FIFA. Usulan Ofer ini disetujui oleh FIFA dan para anggota lainnya.

Sebagai bentuk seremonial perdamaian, Eini dan Rajoub diminta untuk saling berjabat tangan di depan podium. Sebuah percakapan penuh ketegangan terjadi saat dua pemimpin ini bersalaman.

Dengan tangan yang gemetar, Ofer Eini mengatakan “Kita harusnya tak memasukan unsur politik ke dalam sepakbola," katanya.

Dengan jawaban yang lugas, Jibril Rajoub menjawab. “Ini bukan hanya isu emosional (sepak bola) untuk kami tanggapi. Ini menyangkut hidup dan mati bagi orang Palestina. (wam/ttg/jos/jpnn)

ZURICH - Dalam kongres ke-65 FIFA yang digelar di Hallenstadion, Zurich, Jumat (29/5) petang WIB, Presiden FIFA Sepp Blatter dibuat geram. Saat sedang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News