Bukan Desainer JIS, Buro Happold Temukan Aspek Tak Sesuai Panduan

Bukan Desainer JIS, Buro Happold Temukan Aspek Tak Sesuai Panduan
Warga yang berolahraga pada akhir pekan berswafoto dengan latar belakang Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara. Foto: JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan jasa design, rekayasa, dan konsultansi Buro Happold mengungkap soal pedoman buatannya yang tidak diterapkan dalam pembangunan Jakarta International Stadium atau JIS di Jakarta Utara.

Korporasi asal Inggris tersebut telah melakukan tinjauan untuk mengidentifikasi sejumlah aspek di stadion yang dibangun saat Anies Baswedan masih menjadi gubernur DKI itu.

“Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold,” ujar perusahaan yang bermarkas di Bath, Inggris, itu melalui surat elektronik bertitel 'Pernyataan Klarifikasi' yang dikeluarkan Minggu (9/7).

Buro Happold merasa perlu menyampaikan klarifikasi tersebut. Tujuannya ialah menghindari kesalahan informasi.

Perusahaan yang dirintis Sir Ted Happold iti mengaku tidak diminta untuk mendesain JIS, apalagi pernah merancang mendesain stadion berkapasitas 82 ribu penonton tersebut.

“Buro Happold tidak diminta untuk mendesain JIS dan tidak pernah pula mendesain stadion ini. Perusahaan juga tidak terlibat dalam pekerjaan konstruksi apa pun yang dilakukan kemudian,” imbuhnya.

Dalam klarifikasi itu, Buro Happold mengaku diminta oleh Jakarta Konsultindo (Jakkon) untuk membuat panduan desain (design guidelines) serta memberikan jasa konsultasi mulai Desember 2018 hingga Maret 2019.

Lingkup pekerjaannya mencakup persiapan untuk pembuatan panduan desain (preparation of concept design guide), penilaian untuk soal teknis dan komersial (technical and commercial assessment), konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion (concept masterplan for the surrounding area), serta peta jalan implementasi proyek (implementation roadmap).

Buro Happold mengeluarkan surat bertitel 'Pernyataan Klarifikasi' dalam dua bahasa untuk menghindari kesalahan informasi dan persepsi soal perannya di JIS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News