Bukan Dokter atau Insinyur Seperti Harapan Keluarga, Tiga Warga Keturunan Asia Ini Memilih Jalan Berbeda

"Mereka melihat diri mereka sendiri, seperti apa kesalahan mereka," kata DOCG.
DOCG mengakui seiring bertambahnya usia, dia mulai berempati dan mengerti alasan orangtuanya yang menginginkan dia mengejar karir berbeda.
Dia mengatakan budaya telah mengajarkan orang, seperti orangtuanya, bahwa hanya mereka yang memiliki pekerjaan profesional sebagai sumber nafkah.
DOCG mengatakan mereka yang tumbuh di negara berkembang juga akan memiliki pandangan berbeda tentang seni dan desain dibandingkan dengan masyarakat di budaya Barat.
"Orangtua saya tidak menyadari betapa pentingnya seni dan desain dalam masyarakat Barat," katanya.
Setelah merancang dan merilis segala sesuatu mulai dari pakaian dan perhiasan hingga menjadi tuan rumah acara dan pameran internasional, DOCG mengaku menikmati ekspresi dan kebebasan melakukan sesuatu yang dia sukai.
Meskipun tidak menjadi seorang dokter, kreasi dari monikernya "DOCG", memungkinkannya mengubah ekspektasi budaya ini menjadi sebuah nama yang dia buat sendiri.
"Saya ingin bisa membuat sesuatu dan saat orang melihatnya, mereka akan terinspirasi," katanya.
Orang Australia keturunan Asia biasanya diharapkan oleh orangtua mereka untuk menjadi dokter, insinyur, pengacara dan semacamnya
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan