Bukan Gaspol, Begini Cara Tepat Menyiasati Microsleep Saat Berkendara

Mengandalkan stimulasi seperti merokok, membuka kaca, atau minum kopi, menurut Sony, tidak akan efektif dalam menghilangkan microsleep.
Stimulan tersebut, lanjut dia, hanya memberikan sensasi segar sesaat.
Salah satu cara lain untuk tetap fokus saat berkendara ialah dengan melakukan commentary driving, yakni kegiatan berbicara sendiri sambil menyebutkan potensi-potensi bahaya selama di perjalanan.
"Dengan berbicara, rahang kita bergerak, yang membantu memompa oksigen dan darah ke otak, sehingga membantu menjaga fokus, salah satu penyebab kantuk ialah kurangnya oksigen dan darah ke otak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sony mengatakan bahwa masih banyak pengemudi yang mencoba meningkatkan adrenalin dengan menginjak gas lebih dalam, berharap dapat mengatasi rasa kantuk.
Namun, itu justru berisiko, karena meski adrenalin meningkat rasa kantuk tetap ada.
“Banyak sekali pengemudi yang menyiasati dengan 'gaspol', harapannya adrenalin dia naik sehingga melek nah ini bahayanya kalau sudah di 'gaspol', adrenalin naik itu hanya sesaat, tetapi ngantuk dan letihnya masih ada,” tutup Sony. (ant/jpnn)
Microsleep satu di antara banyak ancaman serius bagi pengemudi, terutama saat berkendara jarak jauh. Bagaimana menyiasatinya?
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha
- Wuling Tantang Para Pebisnis Memodifikasi EV Van, Hadiahnya Rp 100 Juta
- Suzuki Memperkenalkan Fronx di Indonesia, Desain Modern Banget, Lihat nih
- United E-Motor Menyerahkan 30 Motor Listrik MX1200 Edisi Khusus Kepada Mitra Ojol
- Awal Mei 2025, Polytron Indonesia Akan Berekspansi ke Segmen Mobil Listrik
- Mau Pesan Wuling EV Van? Siapkan Dana Rp 5 Juta
- Honda New XL750 Transalp Mengaspal di Indonesia, Harga Rp 360 Juta