Buku Pelajaran Berisikan Kata-kata Kasar Ala Preman
Disdik Tolak Tarik, Pilih Halaman Buku Disobek
jpnn.com - BANJARMASIN – Buku Teks Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 untuk Kelas VII yang berisi kata-kata tak layak kembali disoal. Kali ini oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalsel meminta buku tersebut untuk ditarik.
“Sudah 2 minggu buku tersebut ada ditangan siswa, kok belum ditarik juga, kami minta ditarik, tidak cukup hanya dicoret saja,” kata Ketua Umum KAMMI Kalsel Laifvan Shuffy Irwani,Selasa (17/9).
Laifvan mengaku, pihaknya sudah melakukan kajian singkat dengan mendatangi beberapa sekolah yang mendapatkan buku tersebut dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hasil kajian menyebut bahwa buku tersebut tak layak untuk dijadikan bahan pelajaran bagi para siswa.
Sekadar mengingatkan, pada beberapa halaman buku tersebut memuat kata-kata kasar. Kata-kata tersebut merupakan bagian dari percakapan dalam sebuah cerpen.
“Kata-kata itu seperti kata-kata preman, ini jelas tidak layak untuk mental anak,” tegasnya.
Laifvan mengaku, pihaknya sudah menemui beberapa kepala sekolah. Salah satunya adalah Kepala SMPN 1 Banjarmasin Kasypul Anwar. Sang kepala sekolah mengaku tak akan menarik buku tersebut lantaran tidak ada pengganti. Sebagai upaya agar tulisan tak dibaca siswa, sekolah akan mencoret bagian yang berisi kata-kata kasar.
Hal itu menurut Laifvan belum menjadi solusi. Ia meminta buku tetap ditarik dan diganti dengan buku lain yang isinya layak dan sesuai.
“Seharusnya buku ditarik, saya kira tidak sulit mencari buku penggantinya,” ujarnya.
BANJARMASIN – Buku Teks Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 untuk Kelas VII yang berisi kata-kata tak layak kembali disoal. Kali ini oleh para
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar
- Sumbangsih MMSGI Ciptakan Pendidikan yang Inklusif
- Hardiknas 2024: Pertamina Goes To Campus Siap Hadir di 15 Kampus, Catat Waktunya!
- Universitas Terbuka Luncurkan MBKM Expo, Cetak Generasi Unggul & Kompetitif
- Belajar Digitalisasi Kenotariatan, INI German Federal Chamber of Notaries Teken MoU
- UKI Undang Dosen Asal Belanda untuk Perkuat Kolaborasi Global