Bulan Juli 2017, Capaian Wisman Naik Sampai 15,2 Persen

Bulan Juli 2017, Capaian Wisman Naik Sampai 15,2 Persen
Ilustrasi wisatawan. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor prioritas dan core economy bangsa rupanya tepat. Capaian kunjungan wisman dan wisnus dalam 3 tahun ini, masih on target. Ujungnya, 2019 menuju 20 juta wisman ke Indonesia.

Tahun 2014 jumlah wisman mencapai 9,3 juta, tahun 2015 naik menjadi 10,4 juta, dan tahun 2016 naik lagi di angka 12 juta. Tahun 2017 ini, hingga semester I, Januari sampai Juni masih ok, bahkan growth 22,4% dibandingkan tahun lalu.

Angka pertumbuhan tercepat, di ASEAN bersama Vietnam. Bahkan Indonesia termasuk 20 besar the fastest growing di dunia. Capaian Juni 2017 sudah 1.128.000 dan bulan Juli 2017 diperkirakan 1.300.000 atau naik lagi 15,2%. "Dibandingkan dengan tahun 2016 yang tercapai 1.032.741, bulan Juli 2017 diperkirakan sekitar 1.300.000. Growth nya sekitar 25,9 persen," ungkap Menpar Arief Yahya.

Sampai dengan bulan Juli 2017, dalam 7 bulan diperkirakan 7.778.069, atau naik 22,9 persen dibandingkan dengan capaian tahun 2016, yakni 6.324.324.

"Targat di Bulan Juli 2017 adalah 7,3 juta, dengan angka itu maka capaiannya 106,5 persen" ungkap Arief Yahya.

Performance pariwisata yang terus melesat, kata Menpar Arief Yahya saat ini dipandang optimistik oleh banyak kalangan. Termasuk perusahaan-perusahaan besar yang sedang membangun kemitraan dalam co branding bersama Wonderful Indonesia.

"Bahkan kami hanya membatasi sampai dengan 100 perusahaan, yang sama-sama mempromosikan produk dengan brand Wonderful Indonesia. Ini menjadi indikator bahwa branding pariwisata Indonesia yang sudah mendunia itu mulai dilirik oleh perusahaan swasta nasional kita," ungkap Arief Yahya.

Menurut Arief Yahya, di dunia bisnis dikenal 3 bidang, yakni Tourism, Trade and Investment. Disingkat TTI. "Kalau tourism kuat, maka akan mendorong trade dan investment ke Indonesia," ungkap Arief Yahya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News