Bule Rasis Bantai 20 Orang di Supermarket, Satu Bayi Bersimbah Darah

Menurut New York Times, polisi menerima laporan soal aksi keji Crusius itu pada pukul 10.39 waktu setempat. Dalam hitungan detik, kepanikan melanda Walmart. Para pengunjung berebut melarikan diri.
Bunyi tembakan dari senapan laras panjang Crusius membuat nyali mereka ciut. Apalagi, para pengunjung menyaksikan beberapa orang terkapar di lantai sambil berlumuran darah. Mereka bergegas menuju pintu keluar, tidak mau menjadi korban berikutnya.
Manuel Uruchurty baru saja membayar belanjaannya di kasir saat mendengar tembakan. Pemuda 20 tahun itu langsung lari tunggang langgang. "Saya melihat bayi. Mungkin usianya enam atau delapan bulan. Bayi itu bersimbah darah," ungkapnya.
Jubir University Medical Center El Paso Ryan Mielke mengatakan bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah. Sebab, kondisi sebagian korban luka kritis.
Walmart mengecam keras insiden berdarah itu. "Saya tak percaya harus menulis catatan seperti ini dua kali dalam seminggu. Dan, hati saya berduka untuk masyarakat El Paso dan keluarga korban," ujar CEO Walmart Doug MicMillon. Empat hari sebelumnya, aksi penembakan terjadi di Walmart di Southhaven, Negara Bagian Mississippi. (bil/c6/hep)
Teror lone wolf kembali membuat Amerika Serikat (AS) gusar akhir pekan lalu. Pelakunya, lagi-lagi, seorang pemuda yang terlihat sehat dan waras.
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3