Bule Sableng, Presiden Jokowi pun Jadi Sasaran Umpatan

Inilah Alasan Polisi Tembak Amokrane

Bule Sableng, Presiden Jokowi pun Jadi Sasaran Umpatan
Amokrane Sabet sebeum dilumpuhkan polisi karena menusu kanggota Polsek Kuta Utara, Brigadir AA Sudiarta, Senin (2/5). Foto: istimewa/Radar Bali/JPG

jpnn.com - BADUNG - Jajaran Polsek Kuta Utara, di Kabupaten Badung, Bali punya alasan untuk menembak mati bule bernama Amokrane Sabet. Sebab, pria pemegang paspor Prancis itu memang sering membuat warga resah.

Berdasarkan informasi yang dihumpun Radar Bali (Jawa Pos Group), masa berlakunya visa turis yang dikantongi Amokrane sudah habis. Parahnya, bekas petarung di Mixed Martial Arts (MMA) itu sering makan di warung warga tanpa membayar.

Pihak Banjar Tegal Gundul, Tibubenang, Kuta Utara pun beberapa kali memanggil Amokrane. “Pihak desa melayangkan surat panggilan kepada yang bersangkutan sebanyak tiga kali,” ujar sumber Radar Bali.

Alih-alih menuruti panggilan dari pengurus banjar, pria berbadan besar dengan banyak tato itu malah mengabaikannya. Dia malah merobek surat panggilan.

Warga pun mengadu ke polisi. Tapi, panggilan dari Polsek Kuta Utara juga tak digubris. Amokrane malah merobek surat panggilan dari kepolisian.

Akhirnya Satuan Reserse Kriminal Polsek Kuta Utara mendatangi Amokrane di sebuah vila yang ditinggalinya di Tibubenang, Senin (2/5) siang tadi. Polisi membawa penerjemah untuk berdialog dengan Amokrane.

Tapi, negosiasi menemui jalan buntu. Pasalnya, pelaku malah menantang petugas dan minta ditembak.

Pelaku juga mengeluarkan kata-kata kotor. Tidak hanya menghina polisi dengan kata ba****t. Presiden Joko Widodo pun tak luput dari sasaran umpatan Amokrane. Berkali-kali Amokrane mengumpat presiden yang beken dengan panggilan Jokowi itu dengan kata-kata kotor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News