Bulog Belum Bisa Turun Tangan Soal Kisruh Minyak Goreng, Ini Sebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Kelangkaan minyak goreng masih menjadi tanda tanya masyarakat sampai saat ini.
Pasalnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan bahwa kebutuhan minyak goreng di dalam negeri melimpah.
Namun, faktanya di lapangan minyak goreng baik di ritel maupun di pasar tradisional sering kosong bahkan harganga tidak sesuai HET yang ditetapkan.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan bahwa urusan minyak goreng bukan wewenang Perum Bulog
"Kami menunggu penugasan," ungkap Budi Waseso dalam konferensi pers saat melakukan sidak ke Gudang Perum Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara bersama Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, Jumat (11/3).
Selanjutnya, sesuai arahan Presiden, Wapres, dan Badan Pangan, Buwas mengungkapkan bahwa saat ini Bulog sedang menjamin ketersediaan beras.
"Sudah kami petakan wilayah yang akan panen," kata Buwas.
Selain itu, kerja sama dengan stakeholder temasuk swasta dan asosiasi juga tetap dilakukan untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang Ramadan.(mcr28/jpnn)
Bulog menyatakan belum bisa turun tangan untuk persoalan minyak goreng karena tidak ada penugasan
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu
- Perum Bulog Punya 1,6 Juta Ton Cadangan Beras di Gudang, Tertinggi dalam 4 Tahun
- Perum Bulog Mulai Salurkan Bantuan Beras Tahap 2 kepada 269 Ribu Warga Jakarta
- Panen Raya, Bulog Serap 3.000 Ton GKP Per Hari
- Update Stok Beras hingga April 2024, Bulog: 1,27 Juta Ton
- Kejagung Mendakwa 5 Perusahaan dalam Grup Wilmar Telah Merugikan Negara Rp12,3 T
- Bulog Ramal Harga Beras Tetap Tinggi, Tak Seperti Dulu