Bulog Naikkan Harga, Nilai Tukar Petani Membaik

Bulog Naikkan Harga, Nilai Tukar Petani Membaik
Buruh tani sedang memasukan tanaman padi ke gerandong (mesin penggiling padi) di Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Minggu (26/2). Meskipun sempat terendam banjir beberapa waktu yang lalu, hal tersebut tidak berdampak pada hasil panen kali ini. Ilustrasi : Qodrat/Radar Banten

Sedangkan penurunan NTP terjadi pada sektor hortikultura sebesar 0,15 persen dari 100,80 menjadi 100,66. Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, indeks harga yang diterima petani naik 0, 65 persen dibanding bulan Mei 2017 yaitu dari 133, 21 menjadi 134,07.

Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani pada empat sektor pertanian dan sisanya mengalami penurunan.

Sektor perikanan mengalami kenaikan terbesar yaitu 1,23 persen, diikuti sektor tanaman pangan sebesar 1,13 persen, sub sektor peternakan sebesar 0,94 persen, dan TPR sebesar 0,03 persen. Sedangkan sub sektor hortikultura mengalami penurunan sebesar 0,23 persen.

“Penurunan indeks ini disebabkan oleh turunnya indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) sebesar 0,30 persen,sedangkan indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal (BPPBM) hanya naik sebesar 0,14 persen,” jelasnya. (han/mg1/hen)


Perum Bulog Divre Jatim mengungkapkan naiknya Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur bulan Juni 2017 dipengaruhi oleh bulan Puasa.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News