Bulog Terapkan Teknologi Biostimulan, Produksi Padi di Karawang Naik 2 Kali Lipat

Bulog Terapkan Teknologi Biostimulan, Produksi Padi di Karawang Naik 2 Kali Lipat
Bulog menerapkan teknologi Biostimulan dan perbaikan tanah, produksi padi di Karawang, Jabar, naik dua kali lipat. Foto: supplied

jpnn.com, KARAWANG - Turunnya kesehatan tanah sawah di Karawang mengakibatkan stagnansi. Bahkan, degradasi hasil produksi padi menjadi perhatian serius bagi PMO Mitra Tani Bulog.

Sebagai pihak yang berinteraksi langsung dengan petani, Mitra Tani mengandeng Asosiasi Bio-agroinput Indonesia (ABI) bersama PT Artha Prima Humatindo dan PT Prima Agro Tech untuk berkolaborasi dalam perbaikan sistem budi daya.

Melalui kolaborasi ini, diperkenalkan konsep budi daya terjadwal yang mengandalkan pola aplikasi input pertanian secara terjadwal sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) serta penerapan teknologi biostimulan dan biopestisida.

Pendekatan ini bertujuan untuk mengembalikan kesuburan tanah, meningkatkan efisiensi input pertanian dan secara signifikan mendongkrak produktivitas.

Penerapan teknologi ini dilakukan di sawah milik Bulog seluas 8,5 hektar di Desa Kepuh dan Desa Cikalong, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kegiatan ini untuk membuktikan implementasi teknologi budi daya padi dengan SOP mampu meningkatkan produktivitas padi dari 3 ton/hektare GKP menjadi rata-rata 7 ton/hektare GKP dengan biaya rendah dan penyehatan tanah.

Acara ini dihadiri oleh pimpinan wilayah Bulog Jawa Barat, pimpinan cabang Bulog Karawang, tim PMO Mitra Tani Bulog, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Guru besar IPB University sebagai ahli tanah, Komandan Distrik Militer (Kodim) Karawang.

Berdasarkan perhitungan BPS, hasil ubinan di tiga titik plot berbeda menunjukan hasil dalam GKP, yakni 6.49 ton/hektare, 8.19 ton/hektare dan 7.58 ton/hektare. Hasil tersebut menunjukan kenaikan produksi signifikan dari 3 Ton/ Hektar di rata-rata hasil panen sebelumnya.

Panen raya di Karawang menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara Bulog, pelaku teknologi pertanian, dan petani lokal mampu menciptakan produktivitas.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News