Bulukumba Dapat Bantuan 76 Unit Alsintan

Bulukumba Dapat Bantuan 76 Unit Alsintan
Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy. Foto: Humas Kementan

Selain itu, untuk mengantisipasi gagal panen, Harun menyampaikan bahwa ada kuota dari pemerintah sebanyak 5000 hektar untuk mendapatkan asuransi pertanian di wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami gagal panen.

Dirinya meminta para petani untuk memanfaatkan asuransi pertanian itu dengan hanya membayar Rp 36 ribu rupiah per hektarenya.

Hal ini dianjurkannya, karena sampai saat ini, dari 2500 hektar yang terancam gagal panen, hanya sekitar 554 hektar yang masuk asuransi. Sehingga ada 2000 hektar rugi begitu saja, padahal jika dimasukkan dalam asuransi, petani bisa mendapatkan jasa asuransi 6 juta rupiah perhektarnya.

“Sangat disayangkan, jika petani tidak menggunakan asuransi pertanian, karena hanya senilai dua bungkus rokok,” cetusnya. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy meminta para kelompok tani yang mendapatkan bantuan alat tersebut untuk memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Pasalnya masih banyak petani lain yang belum mendapatkan.

 “Kalau alat itu tidak digunakan artinya telah mendzalimi petani lainnya yang belum mendapat bantuan dan masih menunggu antrian,” ujar Sarwo Edhy.

Sarwo Edhy menyayangkan para penerima bantuan selama ini yang memiliki pandangan jika bantuan itu dari pemerintah, maka tidak perlu dirawat dan dimanfaatkan dengan maksimal. Padahal anggaran yang digunakan pemerintah untuk membeli Alsintan itu uang dari masyarakat juga yang dipungut dari pajak rakyat.

“Jika petani belum mendapatkan alat dan mesin pertanian, saya berharap memanfaatkan brigade yang disiapkan oleh pemerintah, sehingga tidak ada alasan bagi petani terlambat menanam gara-gara tidak ada handtraktor,” bebernya.

Pemerintah Kabupaten Bulukumba mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) 76 unit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News