BUMDes Bersama Dimungkinkan Dirikan Bank Desa

BUMDes Bersama Dimungkinkan Dirikan Bank Desa
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar didampingi Ibu Lilik Umi Nasriyah mengunjungi BUMDes Kemudo Makmur, Desa Kemundo, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (21/5). Unit usaha BUMDes Kemudo Makmur yakni pengolahan limbah kering industri, wisata air kali Woro Purbo, furniture jati belanda, serta toko kelontong Kamajaya Mart. Foto: Wening/Kemendes PDTT

BUMDes jika terus dikembangkan, kata Gus Menteri, bisa saja merambah sektor keuangan seperti Lembaga Keuangan Desa (LKD). Jika dikerjakan serius maka bisa jadi ini menggusur bank-bank yang ada saat ini.

"Ada contohnya RaboBank yaitu bank yang dikelola UMKM. Paling tidak di tahun 2023, ada 5.300 BUMDes Bersama LKD yang asetnya sudah tercatat Rp 12,7 triliun," kata Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Bisa saja nanti, kata Gus Menteri, BUMDesma mendirikan Bank Desa yang murni swasta karena semua masyarakat desa menyimpan uangnya di sana.

Namun, Gus Menteri menggaransi meski nantinya ada Bank Desa tidak lantas menggusur Bank yang ada sekarang dengan catatan harus ada sinergi Lembaga Keuangan agar bisa berjalan beriringan.

BUMDes nantinya bisa melirik unit lain seperti pengelolaan air bahkan jika miliki aset yang besar, diperbolehkan untuk mengelola Rest Area.

"Saya sangat bangga bisa bersilaturahim di Desa Kemudo ini," kata Gus Menteri.

Setelah berdiskusi, Gus Menteri kemudian meninjau Unit Usaha baru BUMDes Kemudo Makmur yaitu toko kelontong yang diberi nama Kamajaya Mart.

Toko ini baru diresmikan pada 24 April 2021 dan menghabiskan anggaran sebesar Rp 950 juta.

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menyambangi BUMDes Kemudo Makmur di Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Klaten, Yogyakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News