Bumi yang Tidak Bisa Dihuni
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Selasa, 28 Februari 2023 – 18:58 WIB
Paru-paru butuh oksigen, tetapi kandungan karbondioksida terus meningkat dan turut kita hirup ketika bernapas.
Jika kandungan karbondioksida meningkat diatas 2 kali lipat maka kemampuan kognitif manusia turun hingga 21 persen.
Jared Diamond dalam buku ‘’Collapse’’ menyebut bahwa beberapa bangsa terdahulu dengan peradaban yang tinggi punah karena kerusakan lingkungan.
Kerusakan itu dibuat sendiri oleh manusia, sehingga menyebabkan munculnya ‘’ecoside’’ atau ekosida, bunuh diri lingkungan secara masal.
Kalau hal itu bisa terjadi di masa lalu, sangat mungkin akan terjadi lagi di masa datang. (**)
Gutteres menyatakan bahwa pemanasan global telah menjadi penyebab bencana cuaca ekstrem di seluruh dunia ini.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror
BERITA TERKAIT
- BPBD Ingatkan Warga Banjarnegara Akan Bahaya Cuaca Ekstrem
- Waspada Cuaca Ekstrem di Riau 16-21 April 2024, Berpotensi Terjadi Bencana
- BMKG Prediksi Sejumlah Wilayah Mengalami Cuaca Ekstrem
- Pemudik Hati-Hati, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Saat Arus Mudik Lebaran
- Libatkan Peserta Tunanetra dalam Arutmin Borneo Run, Anak Usaha BUMI Raih Rekor MURI
- Peningkatan Perubahan Iklim, UNUSIA Gelar Kajian Mengenai Fikih Lingkungan